Penentu kemenangan dan kekuatan kaum muslimin bukan semata-mata karena
kelengkapan persenjataan, banyaknya pengikut, penguasaan teknologi atau
ekonomi, tapi terletak pada ketaatan akan perintah Allah.
Sejarah telah membuktikan,
yaitu saat penyerahan kunci Jerusalem oleh pendeta kristen, Sophronius,
pada tahun 16H (636/637 M) kepada seseorang yang tanda-tandanya telah tertulis
di dalam kitab mereka, Umar bin Khathab ra. Dikabarkan bahwa sebulan sebelum
kedatangan beberapa pasukan besar yang dipimpin oleh Khalid bin Walid, Abu
Ubaidah dan Amr bin Al-Ash radhiallaahu anhum sampai ke Jerusalem mereka sudah merasa gentar.