Berbaur dengan orang lain bukan tanpa resiko. Itu sebabnya Rasulullah saw lebih
memuji orang yang mau berbaur dengan masyarakat dan mampu bersabar atas resiko
dan kesulitan-kesulitannya, ketimbang orang yang tak mau berbaur dan tak mampu
bersabar. Jadi syaratnya jelas, sabar.
Tanpa sabar bukan mustahil
perbauran justru mendatangkan akibat negatif.Orang yang tidak sabar, bukannya
mampu memberi warna dan pengaruh pada orang lain, tapi dikhawatirkan justru ia
terbawa dan terwarnai oleh lingkungannya.
Dan kesabaran tak mungkin
berdiri sendiri. Ada perangkat lain yang dibutuhkan agar seseorang mampu
bertahan dan bersabar menghadapi berbagai gejolak dan resiko dari
berbaur.