Laman

Selasa, 27 Desember 2011

Utusan Syahwat


 


Janganlah mengikuti pandangan (pertama) dengan pandangan (yang kedua), karena bagimu (keringanan) untuk pandangan pertama, namun tidak untuk pandangan yang kedua.” (HR.Ahmad dari Buraidah dari ayahnya).

Dari mana datangnya cinta? Dari mata turun ke hati. Sya’ir ini sangat populer di kalangan pecinta musik dan lagu. Sehingga penulis sempat ragu untuk mencantumkan sya’ir ini karena khawatir menimbulkan kesan latah dan ikut-ikutan. Akan tetapi secara substansi syair itu benar dan bahkan jauh sebelum muncul dari mulut mereka para ulama telah menyebutkannya. Toh, mutiara tetap saja mutiara meskipun keluar dari dalam lumpur.