“Janganlah
mengikuti pandangan (pertama) dengan pandangan (yang kedua), karena bagimu
(keringanan) untuk pandangan pertama, namun tidak untuk pandangan yang kedua.”
(HR.Ahmad dari Buraidah dari ayahnya).
Dari mana datangnya cinta? Dari
mata turun ke hati. Sya’ir ini sangat populer di kalangan pecinta musik dan
lagu. Sehingga penulis sempat ragu untuk mencantumkan sya’ir ini karena khawatir
menimbulkan kesan latah dan ikut-ikutan. Akan tetapi secara substansi syair itu
benar dan bahkan jauh sebelum muncul dari mulut mereka para ulama telah
menyebutkannya. Toh, mutiara tetap saja mutiara meskipun keluar dari dalam lumpur.