Sekelompok peneliti yang diketuai oleh pakar biomekanika Andrew Martin dari Institute for Technical Zoology and Bionics [Institut Zoologi Teknik dan Bionika] di Bremen, Jerman, meneliti kaki seekor laba-laba pelompat berukuran kecil (Evarcha arcuata) dengan menggunakan mikroskop elektron. Gambar yang mereka dapatkan memperlihatkan serangkaian rambut-rambut panjang (setae)
di bawah telapak kakinya, sebagaimana yang dijumpai pada laba-laba
lainnya. Di bagian permukaan ujung bawah atau bagian telapak dari
masing-masing rambut ini tertutupi oleh rambut-rambut yang jauh lebih
kecil lagi (setule) dengan ujung berbentuk segitiga.
Untuk memastikan jenis gaya tarik-menarik yang berperan, para
ilmuwan tersebut mengukur gaya tarik-menarik antara kaki laba-laba
dengan sebuah batang kecil, serta menggunakan cara yang lebih sering
diterapkan dalam ilmu bahan. Penghitungan oleh para ilmuwan tersebut
menunjukkan bahwa seekor laba-laba yang bergantung pada langit-langit
dengan penempelan 600.000 setule menghasilkan gaya tarik-menarik yang mampu menahan 173 kali bobot badannya sendiri.