Pada suatu hari seorang petani menemukan sebutir telur angsa di halaman rumahnya
dan memasukkan telur tersebut ke dalam kandang ayam di antara telur-telur ayam
yang sedang dierami. Beberapa minggu kemudian telur angsa itu menetas dan karena
berada di lingkungan ayam, sang anak angsapun berperilaku seperti ayam. Anak
angsa tersebut makan seperti ayam, berkokok seperti ayam dan berkumpul di
tengah-tengah para ayam.
Ketika sedang bermain-main di tengah hutan, tak
jarang sang anak angsa memandang iri kepada kerumunan para angsa yang sedang
berenang di tengah danau dan berharap di dalam hati seandainya saja ia mampu
berenang dan menikmati indahnya danau seperti para angsa tersebut.