Nasehat bukan serangkaian kata-kata retoris, dia muncul
dari jiwa yang kuat berhubungan dengan sang pemilik hati, Allah swt. Sukses dan
gagalnya nasehat justeru banyak ditentukan oleh kedalaman hubungan seseorang
dengan Allah swt. Mau bukti, ikuti ibrah berikut ini!
Ibrahim bin Adham
berkata, ''Syarat pertama, jika kamu bermaksiat kepada Allah, jangan memakan
rezekinya.'' Mendengar itu dia mengernyitkan kening seraya berkata, ''Lalu aku
mau makan dari mana? Bukankah semua yang ada di bumi ini rezeki Allah?
''Ya,'' tegas
Ibrahim bin Adham. ''Kalau kamu sudah memahaminya, masih pantaskah memakan
rezekinya, sementara kamu selalu berkeinginan melanggar larangan-Nya?''
''Yang kedua,''
kata Ibrahim, ''kalau mau bermaksiat, jangan tinggal di bumi-Nya! Syarat ini
membuat lelaki itu kaget setengah mati. Ibrahim kembali berkata kepadanya,
''Wahai Abdullah, pikirkanlah, apakah kamu layak memakan rezeki-Nya dan tinggal
di bumi-Nya, sementara kamu melanggar segala larangan-Nya?''
''Ya, Anda
benar,'' kata lelaki itu. Dia kemudian menanyakan syarat yang ketiga. Ibrahim
menjawab, ''Kalau kamu masih mau bermaksiat, carilah tempat tersembunyi yang
tidak dapat terlihat oleh-Nya!'' Lelaki itu kembali terperanjat dan berkata,
''Wahai Ibrahim, ini nasihat macam apa? Mana mungkin Allah tidak melihat
kita?''
''Nah, kalau
memang yakin demikian, apakah kamu masih berkeinginan berlaku maksiat?'' kata
Ibrahim. Lelaki itu mengangguk dan meminta syarat yang keempat.
Ibrahim
melanjutkan, ''Kalau malaikat maut datang hendak mencabut rohmu, katakanlah
kepadanya, 'Mundurkan kematianku dulu. Aku masih mau bertobat dan melakukan
amal saleh'.'' Kembali lelaki itu menggelengkan kepala dan segera tersadar,
''Wahai Ibrahim, mana mungkin malaikat maut akan memenuhi permohonanku?''
''Wahai Abdullah,
kalau kamu sudah meyakini bahwa kamu tidak bisa menunda dan mengundurkan
datangnya kematianmu, lalu bagaimana engkau bisa lari dari murka Allah?''
''Baiklah, apa
syarat yang kelima?'' Ibrahim pun menjawab, ''Wahai Abdullah kalau malaikat
Zabaniyah datang hendak menggiringmu ke api neraka di hari kiamat nanti, jangan
engkau mau ikut bersamanya.''
Perkataan tersebut
membuat lelaki itu tersadar. Dia berkata, ''Wahai Aba Ishak, sudah pasti
malaikat itu tidak membiarkan aku menolak kehendaknya.''
Dia tidak tahan
lagi mendengar perkataan Ibrahim. Air matanya bercucuran. ''Mulai saat ini akut
bertobat kepada Allah,'' katanya sambil terisak.