Laman

Rabu, 21 Desember 2011

4 Golongan yang Dimurkai oleh Allah


Adalah sunatullah bahwa segala sesuatu dalam kehidupan ini selalu berpasangan. Di satu sisi ada orang yang bergelut dengan kemiskinan, tapi di sisi lain ada golongan yang hidup dalam kelebihan harta. Ada pula orang-orang yang hidupnya selalu diliputi dengan keberkahan dan kasih sayang Allah, namun di sisi lain ada orang-orang yang selalu hidup dalam kemurkaan dan dibenci Allah. 





Orang-orang yang hidup dalam kebencian Allah pada dasarnya disebabkan oleh perilaku mereka yang mengundang kemurkaan Allah. Rasulullah menjelaskan, ''Empat macam orang yang dibenci Allah, yaitu penjual yang suka bersumpah, orang miskin yang sombong, orang yang sudah tua suka melacur, dan pemimpin yang durhaka.'' (HR Nasa'i dari Abu Hurairah). 

Ikhwan Syaitan..?


Syaitan atau iblis telah divonis oleh Allah Swt sebagai makhluk yang kafir dan akan dimasukkan ke dalam neraka. Oleh karena itu, setiap muslim harus menunjukkan sikap permusuhannya kepada syaitan, bukan malah menjadikannya sebagai teman, pemimpin apalagi saudara. Namun ternyata, ada juga manusia yang menjadikan syaitan sebagai teman, pemimpin bahkan saudara. Penyebutan syaitan sebagai saudara disebutkan dalam firman Allah yang artinya: Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan hartamu secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu sangat ingkar kepada Tuhannya (Q.S Al Israa :26-27).



Secara harfiyah, syaitan berasal dari kata syatana yang artinya menjauh, syaitan memang selalu menjauh dari nilai-nilai kebenaran yang dating dari Allah Swt. Namun syaitan disebut juga dengan iblis yang berasal dari kata ablasa yang artinya putus asa, yakni putus asa dari rahmat atau kasih sayang Allah Swt. Adapun ikhwan berasal dari kata yang dalam bahasa Arab berarti persamaan. Ini berarti pada diri orang yang saling bersaudara terdapat kesamaan, bukan semata-mata kesamaan secara fisik, tapi yang terpenting adalah kesamaan sikap dan tingkah laku. Karena itu, ketika manusia disebut dengan ikhwan syaitan, itu berarti pada dirinya terdapat kesamaan sikap dan tingkah laku dengan syaitan, hal ini perlu kita pahami agar kita tidak termasuk golongan syaitan.

Bergesernya Sebuah Pemahaman



Perang pemikiran dewasa ini sudah demikian hebat metode dan pengaruhnya. Kesalahan dalam pemahaman terhadap nilai-nilai agama hampir terjadi pada seluruh lapisan masyarakat. Norma pergaulan yang dulu dipegang dengan cukup erat oleh masyarakat pun kini mulai tidak dilirik lagi atau setidaknya sudah mulai mengalami pergeseran nilai. Tak pelak media informasi, khusunya media massa adalah sarana yang paling efektif untuk melancarkan perang pemikiran ini. Kita seolah merasa mendapat suatu ilmu, kemajuan, teknologi, dan kebudayaan baru padahal sejatinya kita sedang dijajah. Tentu penjajahan yang terasa enak ini tidak akan membuat kita terbangun dari tidur yang panjang.