Mengingat Ikrimah bin Abu Jahal adalah mengingat sosok sahabat nabi yang menjadi
tauladan dalam beritsar. Ikrimah menjadi contoh kemuliaan pribadi yang
mengutamakan kepentingan orang lain. Sejarah mencatat, di antara orang-orang
yang termasuk dalam barisan Perang Yarmuk adalah Haris bin Hisyam, Ikrimah bin
Abu Jahal dan Suhail bin Amar. Di saat-saat kematian mereka, ada seorang sahabat
yang memberinya air minum, akan tetapi mereka menolaknya. Setiap kali air itu
akan diberikan kepada salah seorang dari mereka yang bertiga orang itu, maka
masing-masing mereka berkata: “Berikan saja air itu kepada sahabat di
sebelahku.” Demikianlah keadaan mereka seterusnya, sehingga akhirnya mereka
bertiga menghembuskan nafas yang terakhir dalam keadaan belum sempat meminum air
itu.
Dalam riwayat lain diceritakan, bahwa sebenarnya Ikrimah bermaksud
untuk meminum air tersebut, akan tetapi pada waktu ia akan meminumnya, ia
melihat ke arah Suhail dan Suhail pun melihat ke arahnya pula, maka Ikrimah
berkata: “Berikanlah saja air minum ini kepadanya, barangkali ia lebih
memerlukannya daripadaku.” Suhail pula melihat kepada Haris, begitu juga Haris
melihat kepadanya. Akhirnya Suhail berkata: “Berikanlah air minum ini kepada
siapa saja, barangkali sahabat-sahabatku itu lebih memerlukannya daripadaku.”
Begitulah keadaan mereka, sehingga air tersebut tidak seorangpun di antara
mereka yang dapat meminumnya, sehingga ketiganya mati syahid.