Mungkin banyak yang begitu down, atau begitu terpuruk ketika ujian-Nya datang beruntun. Kadang, kita seperti tak punya kesempatan untuk bernafas lebih panjang, menggenapkan energi yang kita punya, untuk menghadapi berbagai terpaan itu. Kadang, terasa begitu berat, bahkan ingin melarikan diri dari itu semua. Sesak di dada, beratnya beban yang menekan jiwa, seakan dunia begitu sempit untuk menampung semuanya.
Sabtu, 31 Desember 2011
Karena Cinta, Ia Mundur Tanpa Berita
“Assalamu’alaykum. Akh, pekan depan bisa ngisi pengajian di majelis taklim mushalla Al-Ikhlas akh? Materinya tentang pentingnya akhlaq dalam pergaulan. Syukron”
“Ya. Insya Allah akh”.
Hampir tiap pekan akh Farid mendapatkan sms atau telepon seperti itu. Dari yang sekedar ngisi kultum sampai menjadi khatib Jum’at. Wajar saja, karena ia kuliah di salah satu kampus syariah ternama di kotanya. Namun tidak hanya itu, ia juga aktif dalam kegiatan sosial di lingkungannya.
“Akh Farid, pekan depan ada pengobatan gratis dan bazzar juga. Tempatnya di dekat rumah Antum. Bisa kan Antum kondisikan dan sekaligus publikasi buat acaranya.”
“Siap akh. Insya Allah. Berapa target pesertanya?”
Langganan:
Postingan (Atom)