Laman

Selasa, 20 Maret 2012

Belajar dari Dora the Explorer



“Berhasil, Berhasil, Hore..!!” :D
Tentu telinga kita semua tidak asing dengan nada khas dari film anak-anak asal Spanyol, Dora the Explorer. Sebuah siaran yang menyajikan hiburan untuk anak-anak dengan konsep perjalanan menuju suatu tempat, di temani seekor monyet bernama boots dan di ikuti oleh musuh yang bernama Sweeper. Memang siaran ini di tujukan untuk anak-anak, bukan untuk remaja atau orang-orang tua. Namun, tidak ada salahnya kita mengambil hikmah dari film, sekalipun itu film Dora the Explorer.
Dalam setiap serialnya, Dora selalu memiliki kegiatan di tempat yang jauh. Setiap serial selalu menceritakan tentang perjalanan si Dora. Dora selalu melewati beberapa rintangan, seperti : hutan, jembatan rusak dan lain-lain. Dan menariknya, persiapan Dora selalu pas dengan segala apa yang akan di hadapinya ! Saat medan jalan membutuhkan tali, si ransel tersenyum lalu mengeluarkan tali. Saat medan jalan membutuhkan senter, ransel lagi-lagi tersenyum dan mengeluarkan senter. Selanjutnya, di tengah perjalanan Sweeper selalu akan menggoda Dora mengancam akan mengambil barang berharga yang di bawa Dora. Yah, walaupun usaha si Sweeper hampir selalu gagal di tiap episode, dia tetap selalu muncul di episode berikutnya.

Tidak Selalu Pintar, Tidak Selalu Benar



Belajar kelompok atau belajar bersama, hampir semua kita pernah melakukannya. Baik saat masih duduk di bangku SD, SMP, SLTA maupun ketika sudah berstatus mahasiswa. Begitu pun yang kini sering dilakukan putriku, Sabila. Bersama beberapa teman sekelasnya, ia belajar kelompok secara bergiliran. Menjelang ujian akhir nasional yang tinggal beberapa bulan, banyak tugas dan latihan yang harus mereka kerjakan. Ini yang mengawali obrolanku dengan Fulan, beberapa hari lalu, usai makan siang. Obrolan singkat yang menggugah kesadaran dan memberiku pelajaran.
“Belajar bersama memang banyak manfaat positifnya walau terkadang jadi ajang keributan.” Komentar Fulan.
“Keributan?” tanyaku, heran.