Laman

Sabtu, 21 April 2012

Iblis Datang dari Muka, Belakang, Kanan, dan Kiri Kita



Di dalam Al Qur’an, akan kita dapati sebuah rekaman dialog antara Allah SWT dengan iblis yang dihukum oleh Allah. Dalam dialog tersebut, iblis menyatakan untuk selalu menyesatkan manusia. Hal tersebut terekam dalam surat Al A’raf ayat 16-17 berikut ini:
“Iblis menjawab: ‘Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan men-dapati kebanyakan mereka bersyukur (ta’at).’” (QS. Al A’raf : 16-17)

Jumat, 20 April 2012

Belajar dari Uhud



Dalam medan Badar yang fenomenal itu pasukan muslimin yang tak seberapa banyaknya mendapatkan kegemilangan. Yang dengan itu semangat kaum muslimin membuncah, pamor di mata bangsa Arab menjadi harum. Diawali dari rencana menghalangi kafilah dagang Abu Sufyan yang membawa harta-harta Mekah. Tak disangka perang tumpah, sedangkan kaum muslimin dalam keadaan belum terlalu mapan. Namun Allah memberikan pertolongan teramat nyata, “… Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang turun berturut-turut” (QS. Al Anfal: 9). Sehingga ribuan pasukan musyrikin mampu dipukul telak.

Mau Tahu Amalan yang Paling Dicintai oleh Allah?



Ketika kita mengerjakan shalat fardhu (Subuh, Zhuhur, Ashar, Maghrib, & Isya), ternyata kita bisa mendapatkan suatu amalan yang paling dicintai oleh Allah SWT dibanding dengan amalan-amalan lain. Bayangkan amalan ini lebih dicintai oleh Allah SWT dibanding dengan Berjihad dijalan Allah dan Berbakti kepada orang tua. Subhanallah bukan?
Ya, amalan ini memang gampang-gampang sulit, tetapi ketika kita benar-benar bertekad dan meluruskan niat, insya Allah amalan yang satu ini sangat mudah dilaksanakan.

Dialog Ikhwan (Sok) Stabil Dengan Ikhwan (Agak) Labil



Selepas shalat Zhuhur, para ikhwan tidak langsung beranjak dari masjid. Seperti biasa, mereka saling membentuk kelompok-kelompok kecil dan memperbincangkan banyak hal. Begitu pula yang kini dilakukan akh Simun dan akh Afik di pojok masjid.
“Assalamu’alaikum. Gimana kabarnya, Akhi?”
“Wa’alaikumussalam. Alhamdulillah, akh. Tetap berseri sebagaimana mentari di pagi hari. By the way, ada apa nih, akh? Tumben-tumbennya mukanya kusut begitu.”
“Muka ane emang begini, akh.”

Teladan Wanita Sepanjang Masa



Dulu sering sekali mempertanyakan hal ini, jika seorang laki-laki mempunyai sosok Nabi Muhammad sebagai teladan utama, lalu bagaimana dengan kaum wanita? Siapa teladan terbaik bagi mereka? Karena menurut saya, tidak mungkin bagi seorang wanita, apalagi dalam Islam, untuk di ombang-ambing tidak jelas, termasuk di dalamnya perihal keteladanan.
Dan akhirnya, saya menemukan jawabannya, sebuah jawaban yang diberikan oleh ia yang ucapannya selalu mengandung hikmah dan pembelajaran.
“Yang sempurna dari kaum lelaki sangatlah banyak, tetapi yang sempurna dari kaum wanita hanyalah Maryam binti Imran, Asiyah binti muzahim, Khadijah binti khuwailid dan Fatimah binti Muhammad. Sedangkan keutamaan Aisyah atas seluruh wanita adalah seperti keutamaan tsarid (roti yang diremukkan dan direndam dalam kuah) atas segala makanan yang ada.” (HR Bukhari)
“Cukuplah wanita-wanita ini sebagai panutan kalian. Yaitu Maryam binti Imran, Khadijah binti khuwailid, Fatimah binti Muhammad dan Asiyah binti muzahim, istri fir’aun.” (HR Ahmad dan Tirmidzi)
“Sebaik-baik wanita penduduk surga adalah Khadijah binti khuwailid, Fatimah binti Muhammad dan Asiyah istri fir’aun.” (HR Ahmad)

Sabtu, 14 April 2012

Cermin Pribadi Seorang Muslim



Teringat cerita seorang pemuda yang ingin mendaftarkan dirinya sebagai prajurit dalam sebuah peperangan yang dipimpin Rasulullah SAW. Ia datang membawa pedang yang panjang pedangnya itu melebihi tinggi badannya. lalu dengan tegas Rasulullah menolak niatannya karena ia belum memiliki seni berperang. Lalu Pemuda itu pulang dan berdiskusi dengan ibunya, lalu Ia terus belajar dan mencari kelebihan yang ia miliki sehingga ia pun menemukan bahwa ia pandai menulis dan berbahasa. Di kemudian harinya Rasulullah mengangkat beliau sebagai sekretaris pribadi. Dan pemuda itu adalah Zaid bin Sabit.
Lain hal nya dengan Arqam bin Abi Arqom. Beliau dengan tulus merelakan rumah tinggalnya digunakan sebagai tempat halaqah pertama Rasulullah beserta para sahabat. Ia dengan ikhlas membuka selebar-lebarnya pintu rumah nya agar aktivitas dakwah itu berlangsung. Padahal jika kaum kafir Quraisy tau akan perkara ini, maka sudah lah pasti rumah tersebut akan di bumi hanguskan. Tetapi pemuda satu ini memiliki keyakinan yang kuat akan dakwah Islam sehingga ancaman tersebut bukan menjadi penghalang baginya.

Ketika Cermin Berdebu



Hati manusia ibarat sebuah cermin. Sebuah cermin yang bersih akan terlihat berkilat dan jernih. Cermin seperti ini bisa menerima dan memantulkan cahaya yang datang.  Juga bisa untuk bercermin bagi seseorang yang berada dihadapannya.
Berbeda dengan cermin yang berdebu. Cermin seperti ini akan terlihat suram dan kotor. Cermin seperti ini tidak bisa menerima dan memantulkan cahaya yang datang. Juga tidak bisa atau kurang memuaskan untuk seseorang bercermin padanya.
Begitulah hati manusia. Jika hati bersih maka akan mudah seseorang menerima pengajaran, nasihat dan hidayah. Karena hati yang bersih adalah tempat segala kebaikan. Tempat cahaya masuk.

Rabu, 11 April 2012

Masalah itu Manis



“Jangan katakan kepada Allah kalau kita punya masalah, tapi katakan kepada masalah kalau kita punya Allah”
Kutipan di atas saya copas dari status Facebook salah satu teman saya. Setelah membaca status itu saya langsung me-like-Nya padahal baru beberapa detik muncul di laman Facebook. Karena menurut saya kata-kata di atas sangat luar biasa. Iya, di tengah banyak dinding-dinding Facebook digunakan sebagai luapan keluh kesah, kekesalan, dsb. Yang seolah-olah menunjukkan ketidakikhlasan kita dalam menerima segala takdir ketentuan Allah Swt, teman saya ini meng-update status dengan nilai optimis.
Status teman saya di atas  sangat luar biasa menurut saya, dan status seperti itulah yang semestinya kita publish ke depan facebooker mania. Karena dengan membaca status yang luar biasa itu, teman kita yang membacanya mungkin akan tercerahkan walau boleh jadi sebelum membaca status kita itu dia sedang kegundahan. Kemudian biasanya status yang luar biasa di laman Facebook  akan  memunculkan komen-komen luar biasa lainya. Kalau begitu bukankah pahala akan mengalir kepada si peng-update status itu? Karena dia telah mencerahkan yang sedang gundah,memberi solusi yang sedang dirundung masalah.Jika ini yang terjadi, maka satu sisi positif  laman “muka buku” ini telah dirasakan, dan kita telah menanam satu kebajikan.

Keikhlasan, Saat Dirimu Merasa Tidak Lebih Baik daripada Orang Lain


Melakukan keikhlasan, tidaklah semudah mengatakannya. Sebagaimana pernah diakui oleh seorang ulama besar Sufyan ats-Tsauri, beliau berkata, “Tidak ada suatu perkara yang paling berat bagiku untuk aku obati daripada meluruskan niatku, karena niat itu bisa berubah-ubah terhadapku.”
Namun, bukan berarti ikhlas itu tidak dapat dilakukan, dan bukan berarti ikhlas tidak dapat diusahakan. Karena ikhlas adalah suatu ‘ilmu’. Ilmu di mana kita dapat mempelajarinya, dan terus mempelajarinya, sampai akhirnya kita benar-benar paham akan makna ikhlas. Ikhlas itu sendiri merupakan hal yang amat sakral, ia adalah perintah dan ia adalah syarat diterimanya suatu ibadah.
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus.” (QS. Al-Bayyinah: 5)

Sabtu, 07 April 2012

Janganlah Anda Merasa Orang Yang “Paling”



Sahabat sekalian, ada sebuah cerita. Seorang Professor berada dalam sebuah hutan belantara hanya berbekal pakaian di badan, kemudian di kejar serigala yang sangat ganas, lalu Professor yang cerdas itu berlari ke atas pohon dan berhasil menghindari gigitan serigala ganas itu untuk sementara waktu. Kemudian pertanyaannya adalah bagaimana caranya agar sang Professor bisa turun dengan selamat dari pohon tersebut, sedangkan serigala ganas itu terus berada di bawah pohon menunggu sang Professor turun. Apa jawabannya? Ternyata professor yang cerdas itu tidak tahu jawabannya. Walaupun ia seorang Professor.
Hikmah dari cerita fiksi ini ialah, bahwa sesungguhnya di atas langit masih ada langit, maksudnya walaupun orang yang dikejar ialah orang yang memiliki title yang sangat bergengsi Professor tapi ada batas-batas dimana ia bodoh dalam suatu hal dan tidak bisa berbuat apa-apa kecuali meminta pertolongan kepada Allah.

Petani, Imam, dan Bulu Ayam



Ini adalah kisah lama yang selalu menyentuh hati ketika kita menyadari maknanya bahwa diri ini harus terus mengingat-Nya dalam berpikir, bersikap, maupun berbicara. Sisterku, Nurr, dalam sebuah milist “islam internasional” memulai dengan nasehat dari Ibn Qayyim Al-Jawziyyah, "Membuang-buang waktu adalah Lebih buruk dari Kematian! Karena Kematian memisahkan kamu dari dunia ini, sedangkan membuang-buang waktu (menyia-nyiakan waktu) telah memisahkan kamu dari Allah”, naudzubillahi minzaliik…
Ada kisah dari sebuah negeri tentang Abdul, seorang petani yang pernah tanpa pikir panjang menyebarkan cerita gossipalias memfitnah temannya. Tapi kemudian rumor itu memang tidak benar dan Abdul berharap dapat menebus kesalahannya untuk menyembuhkan “luka panas hati akibat api yang telah dioleskan pada reputasi temannya tersebut”.
Ia mencari nasehat dari seorang Imam, seorang yang religius, terhormat dan bijaksana di kampung itu, Imam pun mendengarkan penyesalan Abdul dengan seksama.

Hidupkan Hati, Bangun Peradaban



Mari kita merenung sejenak, bagaimana perasaan kita ketika melihat tanah gersang tanpa tanaman? Mungkin hati akan bergetar dan bertanya, siapa pemilik tanah tersebut? Mengapa tanah itu dibiarkan kering dan mati? Semua orang ketika melihat tanah seperti itu umumnya merasa tidak nyaman. Boleh jadi akan muncul keinginan untuk menghidupkan tanah tersebut dengan cara menanaminya hingga tampak hijau. Keinginan tersebut merupakan fitrah Rabbaniyah yang ada dalam setiap manusia.
Fitrah tersebut, misalnya, bisa dilihat dari menggeloranya gerakan “Go Green”, sebuah gerakan yang mengajak setiap manusia untuk menanam pohon demi kelestarian bumi. Gerakan ini mendapat sambutan luar biasa dari seluruh penjuru dunia. Mereka menyambutnya karena memang gerakan itu sesuai dengan dorongan hati mereka.

10 Golongan yang Tidak Masuk Surga



Ibnu Abas r.a. berkata bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda, “Ada sepuluh golongan dari umatku yang tidak akan masuk surga, kecuali bagi yang bertobat. Mereka itu adalah al-qalla’, al-jayyuf, al-qattat, ad-daibub, ad-dayyus, shahibul arthabah, shahibul qubah, al-’utul, az-zanim, dan al-’aq li walidaih.

Kamis, 05 April 2012

500.000 atau 1.700.000



Ketika dunia sudah semakin menua. Dan penduduknya pun sudah semakin menggila; gila harta, gila jabatan, gila penghormatan, dan lain sebagainya. Sehingga kalau kita disodorkan pada 2 pilihan, kebanyakan akan cenderung memilih pilihan yang paling menguntungkan. Tanpa pikir panjang. Namun, tentunya tidak semua. Karena masih ada segelintir orang yang ‘waras’.
Seorang teman pernah mengajar di sebuah pesantren yang jauh dari tempat asalnya di Tangerang. Ia ditugaskan ke Aceh selama kurang lebih satu tahun lamanya, dengan upah Rp 500.000 (lima ratus ribu rupiah) setiap bulannya. Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, bulan berganti tahun. Singkat cerita, tertunaikan sudah amanah yang dipikulnya. Dan tiba saatnya untuk kembali ke kampung halamannya, Tangerang.
Ketika pulang, ia pun mendapat tawaran untuk mengajar lagi di sebuah pesantren yang tidak terlalu jauh dari kota tempat tinggalnya. Dengan upah Rp 1.700.000 (satu juta tujuh ratus ribu rupiah) perbulan. Tiga kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan upah saat mengajar di Aceh. Namun apa yang terjadi? Ia hanya bisa bertahan selama 1 minggu! Ada apa gerangan? Dari segi fasilitas jauh lebih bagus, ketika mengajar di Aceh tempat tinggalnya amat sangat sederhana, sandal pun ‘halal’ masuk sampai sisi dipan tempat tidur. Ketika di Aceh kasurnya tipis, di tempat mengajarnya yang baru kasurnya tebal, tentu lebih nyaman untuk istirahat. Masalah makan, ketika di Aceh masak sendiri, belanja bahan-bahannya sendiri. Di tempat mengajarnya yang baru, makanan siap tinggal santap! Ketika di Aceh, kalau ada santri yang dijenguk oleh keluarganya, biasanya sebatas makanan-makanan ringan seperti kue-kue kering yang dibawa. Tapi di tempat mengajarnya yang baru, yang dibawa adalah makanan-makanan junk food! Seperti KFC dan sejenisnya. Dan otomatis ada jatah khusus untuk ustadznya.

Mari Membiasakan Diri tidak Mengeluh



Apa yang terjadi pada Anda tidak penting. Yang penting adalah apa yang Anda lakukan terhadap apa yang terjadi pada Anda.” (DR. Robert Schuler)
Hidup adalah proses panjang melelahkan yang penuh coba dan goda, seperti dunia yang bagaikan penjara bagi mereka yang bertaqwa. Karena bagi pencari keridhaan Yang Esa, kalaupun dia hartawan atau hanya sabar dan syukurlah perhiasan yang dia punya. Tidaklah semua itu berharga, melainkan hanya cicipan ala kadarnya dari surga yang kenikmatannya abadi tiada tara.
Dalam The Way To Win karya Solikhin Abu Izzuddin dikisahkan, pada suatu hari sebagai qadhi-semacam hakim agung tingkat nasional- ia berkendara keledai yang bagus (Mitshubishi kuda kalau sekarang). Pakaiannya bagus, performanya meyakinkan. Saat melintas di sebuah pasar tiba-tiba seorang Yahudi pedagang minyak menghadang. Memegang tali keledai sang Imam seraya berkata, “Ya Syaikhul Islam, Anda menyatakan bahwa Nabimu bersabda, ‘dunia itu penjara orang beriman dan surganya orang kafir’. Dengan penampilan Anda yang seperti ini, Anda dipenjara seperti apa? Dan dengan keadaan saya yang seperti ini, saya berada di surga seperti apa?

Sudah Dimana Kita?



Saya yakin semua kita kenal dengan sebuah permainan yang pemenangnya hanya ditentukan nasib oleh enam sisi dadu.  Ya permainan ular tangga kawan!! Untuk memenangkan permainan ini anda tak perlu punya keahlian apa-apa, tak perlu punya keterampilan apa-apa, kecuali mampu mengocok dadu dan melemparkannya, anda bisa menang, atau juga kalah. Ini benar-benar hanya untung-untungan. Kadang hanya dengan tiga empat kali naik tangga, anda sudah ada di lajur teratas, selangkah menuju finish. Tapi lebih sering kita telah jauh berjalan, telah lama berputar-putar, bahkan sudah malas rasanya tangan ini melemparkan dadu, tapi tetap saja kita di situ, progres kita seperti jalan di tempat, kerja kita hanya naik tangga dan dan kemudian menuruni badan ular dari ekor ke kepalanya, tanpa jelas kapan kita akan finish.

Selasa, 03 April 2012

Antara Dunia Shinobi dan Mentoring



Dalam dunia shinobi, di setiap desa pada tahun ajaran yang berbeda, dilaksanakan pembagian kelompok yang terdiri dari tiga orang anggota dengan tingkat level genin dan satu orang ketua sekaligus guru dengan tingkat level jonin. Setiap anggota berasal dari klan yang berbeda, termasuk di dalamnya klan uchiha, nara, uzumaki, hatake, dll. Dalam dunia permentoringan, setiap memasuki jenjang pendidikan baru, akan dilakukan pembagian kelompok yang terdiri dari sepuluh orang menti (yang  berasal dari daerah dan karakter yang berbeda) dan satu orang pementor.
Dalam dunia shinobi, ketua kelompok sekaligus guru bertanggung jawab atas perkembangan ketiga anggotanya, baik perkembangan taijutsunya, ninjutsunya ataupun jutsu-jutsu lain yang menunjang anggotanya untuk menjadi ninja hebat. Untuk itu, ketua kelompok perlu tahu terlebih dahulu elemen dasar yang dikuasai anggotanya atau kemampuan yang menonjol anggotanya. Dalam dunia permentoringan, pementor bertanggung jawab atas perkembangan mentinya, baik ruhiyah, jasadiyah maupun fikriyahnya, serta sisi-sisi lain yang menunjang dirinya untuk menjadi ikhwan tangguh nan tak rapuh. Selain itu, pementor perlu tahu juga karakter maupun kelebihan yang menonjol mentinya, agar memudahkan pementor jika sewaktu-waktu data-data tersebut diperlukan.

Ternyata Minyak Bumi Bukan Berasal dari Fosil



Kebijakan pemerintah soal bahan bakar minyak (BBM) selalu saja ditunggu dengan harap-harap cemas, begitupun penetapan kuota produksi negara-negara penghasil minyak (OPEC), yang berdampak pada fluktuasi harga BBM di pasar internasional selalu diamati dengan penuh kekhawatiran.
Pesimistis dalam dunia perminyakan secara tidak sadar memang telah dibangun dari awalnya. Kita semua percaya bahwa minyak bumi adalah bahan bakar fosil, hampir setiap hari “fakta” ini disebut dalam berbagai media massa. Lalu siapa sebenarnya yang pertama mengajukan teori (tepatnya hipotesis) yang kadung dipercaya semua orang ini? Adalah Mikhailo V. Lomonosov, seorang cendekiawan besar Rusia, yang pada 1757 mengajukan sebuah hipotesis bahwa minyak bumi berasal dari sisa-sisa makhluk hidup.
Berdasarkan hipotesis ini, berarti minyak mentah akan terbentuk sangat lambat, karena berasal dari sisa-sisa tumbuhan dan binatang yang telah mati, melewati jutaan tahun terkubur di bawah batuan,  mengalami  tekanan dan suhu yang luar biasa, lalu mengubahnya menjadi minyak mentah.

Mengelola Rasa Cinta “Ilegal”



Sebenarnya tak salah kita memiliki rasa cinta. Karena kita manusia yang dibekali dengan rasa ini. Mungkin ada yang bertanya, bisa gak ya aktivis dakwah jatuh cinta? Hah… pertanyaan yang sangat mendiskreditkan aktivis dakwah. Bukankah mereka manusia biasa, sama seperti manusia lainnya. Bukankah mereka juga manusia normal yang hanya berusaha jalani kehidupan dengan aturan-aturan syariatNya. Sekali lagi mereka hanya manusia biasa yang juga memiliki rasa cinta.
Namun rasa cinta seorang aktivitas dakwah hendaknya hanya dimekarkan semekar-mekarnya saat telah dibingkai dengan ikatan suci (pernikahan). Karena nikah dalam Islam adalah ibadah maka wajar dalam perjalanannya pasti melewati rintangan godaan syaitan laknatullah. Mereka tak ikhlas jika manusia menikahnya mulus-mulus saja tanpa disertai kemaksiatan. Maka mereka mekarkan rasa cinta yang menggelayuti hati manusia dengan fatamorgana keindahan. Mereka goda dua insan yang memiliki rasa itu untuk menikmatinya dalam kesendirian. Sungguh wajar akhirnya banyak kita temui orang-orang yang sebelum memasuki jenjang pernikahan melewatinya dengan pacaran yang berlangsung lama bahkan ada yang kebablasan berzina lantaran ketidakmampuan menahan gejolak nafsu syahwat yang semakin membara. Tidak sedikit kita dengar pernikahan mereka yang dibumbui dengan kemaksiatan pada awal perjalanannya berakhir tragis di tengah jalan atau bahkan saat memulai perjalanan itu dalam bingkai pernikahan.

Malulah Kita pada Mereka



Seorang lelaki mulia, yang fisiknya Allah takdirkan tak sempurna, tapi karenanya Rasul yang mulia pernah ditegur Allah dalam Surat ‘Abasa. Seorang lelaki luar biasa yang ditugasi menggantikan Rasulullah mengimami Shalat ketika Rasul sedang berangkat ke medan perang. Dialah Abdullah bin Ummi Maktum.
Kisah ini terjadi di masa pemerintahan Umar bin Khattab,  seruan berjihad dikumandangkan Khalifah. Khalifah menginginkan semua persiapan perang semaksimalnya. “Jangan ada seorang jua pun yang ketinggalan dari orang orang bersenjata, orang yang mempunyai kuda, atau yang berani, atau yang berpikiran tajam, melainkan hadapkan semuanya kepada saya, sesegera mungkin!”, begitu komando khalifah.

Jangan Malu Hidup Sederhana



Kemarin, secara tak sengaja saya menonton acara “Mamah Dedeh on the street” dan dengan tema yang cukup menarik perhatian saya yaitu Jangan malu hidup sederhana. Mungkin terdengar tak bermakna apa-apa atau bahkan hanya menjadi lalu lalang bagi yang tak memperhatikannya. Tapi sesungguhnya makna kalimat tersebut sangatlah dalam.
Kalimat itu mengingatkan saya akan kesederhanaan yang teramat sangat yang di alami oleh Junjungan kita Rasulullah Muhammad Shalallahu ‘alaihi wassalaam.
Dalam suatu kisah Rasulullah :
Suatu hari ‘Umar bin Khaththab RA menemui Nabi saw. di kamar beliau, lalu ‘Umar mendapati beliau tengah berbaring di atas sebuah tikar usang yang pinggirnya telah digerogoti oleh kemiskinan (lapuk).

Senin, 02 April 2012

Burung, Monyet, dan Siput


Di sebuah hutan, tinggallah seekor burung, monyet, dan siput. Setiap pagi burung berkicau merdu, terbang ke sana kemari. Dia bebas mengepakkan sayapnya dan menjelajahi seisi hutan itu. Dia terlihat begitu bahagia. Si monyet pun demikian, ia tampak begitu lincah. Melompat dari satu pohon ke pohon lainnya. Hidupnya terlihat begitu mengasyikkan.
Lain halnya dengan siput, ia memandang iba pada dirinya sendiri. Dia menangisi dirinya yang terlahir tanpa sayap seperti yang burung miliki, dia menyayangkan dirinya yang tidak tercipta selincah monyet. Setiap hari siput hanya berdiam diri, meratapi nasib dan sesekali memandang indahnya hidup burung dan monyet.
Hingga kemudian, di suatu pagi…

Bukan Harta tapi Ahklak Mulia



Pertempuran besar akan terjadi. Rasulullah SAW dan pasukan Islam bergerak untuk mendahului kaum Musyrikin Quraisy sehingga mereka bisa menduduki tempat di dekat sumur Badar. Dengan begitu, mereka dapat menghalangi Quraisy dari sumur itu. Pada sore hari, mereka telah sampai di dekat sumur itu.
Saat itu berdirilah Hubbab bin Mundzir, “Wahai Rasulullah, apakah keputusan untuk menempati lokasi ini merupakan wahyu Allah, atau merupakan pendapatmu sebagai siasat dan taktik perang?”
Rasulullah SAW menjawab, “Ini merupakan pendapatku sebagai siasat dan taktik perang.”
Hubbab berkata lagi, “Wahai Rasulullah, jika ini strategi yang lahir dari pendapatmu dan bukan merupakan wahyu, maka menurutku, kita harus berhenti di tepi sebelah sana sehingga kita lebih dekat dari mereka. Kita timbun sumur mereka, lalu kita penuhi sumur kita dengan air sehingga mereka tidak bisa menjangkaunya. Ketika berperang, kita bisa minum dengan leluasa, tetapi mereka kesulitan mendapatkan air sehingga tidak bisa minum.”
Lalu, Rasulullah SAW berkata, “Pendapatmu sangat tepat.”

Majelis Facebook



Beberapa tahun yang lalu aku berkenalan dengan seseorang yang menurut pandanganku beliau itu sholeh dan istiqomah (semoga Allah merahmati beliau). Banyak ilmu yang beliau ajarkan kepada saya. Kami sering diskusi atau sekedar bercakap-cakap melalui Facebook atau chatting melalui Skype atau Yahoo Messenger. Satu hal yang senantiasa kuingat hingga saat ini adalah, ketika kita ingin mengakhiri dialog, beliau mengatakan, “Jangan lupa doa kafaratul majelisnya!”
Apa pun pembicaraan yang kami lakukan, dari hal-hal ringan, masalah di kampus, isu-isu politik, masalah kehidupan remaja, masalah dakwah, dan lain sebagainya, kami senantiasa mengakhiri dengan doa kafaratul majelis.

April Mop dalam Sejarah



Lelucon yang Terkenal
Newsletter New Mexicans pada April 1998 memuat artikel yang ditulis oleh seorang ahli fisika Mark Boslough yang menyebutkan bahwa undang-undang Alabama telah mengubah nilai dari konstanta pi ke angka 3.0. Pernyataan ini sebelumnya pernah muncul pada cerita berita novel fiksi ilmiah tahun 1961, “Stranger in a Strange Land” karya Robert A. Heinlein.
Di tahun 1957, TV BBC dalam programnya Panorama menayangkan berita bahwa di Swiss orang sudah bisa panen memetik Spaghetti dari pohon, sehingga BBC kebanjiran pertanyaan bagaimana caranya agar bisa menanam pohon Spaghetti.
Di Australia, siaran TV Seven Network memberitakan, bahwa para pemirsa TV sekarang ini bukan hanya sekedar bisa melihat tayangan gambar bunga saja di layar kacanya, melainkan juga sudah dapat mencium harumnya bunga tersebut. Teknik canggih terbarunya ini disebut Smell-o-Vision. Akibatnya jutaan pemisra menempelkan hidungnya ke layar kaca mereka dengan harapan bisa mencium gambar bunga yang ditayangkan.