Laman

Kamis, 29 Desember 2011

Hal-Hal yang Merusak Ukhuwah



"Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu…." (Al-Hujurat: 10)

"Dan kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada di dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan."(Al-Hijr: 47). 

Berapa banyak kehidupan yang berubah menjadi keras ketika ikatan persaudaraan telah pupus, ketika sumber-sumber kecintaan karena Allah telah kering, ketika individualisme telah menggeser nilai-nilai persaudaraan, saat itu setiap individu berada dalam kehidupan yang sulit, merasa terpisah menyendiri dari masyarakatnya.

2 Kelompok Ulama



Allah SWT berfirman yang artinya, "Katakanlah, 'Inilah jalanku (agamaku), aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik'." (Yusuf: 108).

Rasulullah saw. berdakwah kepada umatnya, mengajak untuk mengikuti agamanya yang lurus. Rasulullah menyampaikan syiar dakwahnya dengan kata-katanya dan apa-apa yang dibawanya termasuk penyampaian pengertian-pengertiannya. Berdasarkan hal tersebut, lama dibagi menjadi dua golongan, yaitu ulama pemelihara hadis dan ulama ahli fikih. 

Yang Berputus Asa



KEBIASAAN orang-orang besar yang dekat dengan Allah swt. adalah berjalan-jalan di sekelilingnya. Bukan sekadar berjalan-jalan belaka, tapi lebih untuk melihat dari dekat apa yang sedang terjadi. Biasanya mereka menjadikan semua itu sebagai perenungan lain. Begitu pula dengan Imam Abu Hanifah. 

Suatu hari, ketika Imam Abu Hanifah tengah melakukan kebiasaannya itu, ia melewati sebuah rumah. Rumah itu terletak di pedesaan. Jendelanya terbuka. Tanpa diduga, dari dalam rumah tersebut terdengar suara orang mengeluh dan menangis. Cukup keras. Abu Hanifah mencoba mendekat, agar bisa mendengar lebih jelas. Ia melakukannya dengan perlahan-lahan, seolah tidak ingin diketahui oleh empunya rumah.