Laman

Senin, 04 Maret 2013

10 Fakta Menakjubkan Mengenai Semut yang Belum Anda Ketahui


10 Fakta Menakjubkan Mengenai Semut yang Belum Anda Ketahui
Semut merupakan salah satu jenis serangga yang namanya dijadikan nama salah satu surah di Al Qur’an, yaitu surah An-Naml. Dinamakan An-Naml (semut) karena pada ayat 18 dan 19 surah ini berisikan tentang kisah seekor pemimpin semut yang menginstruksikan anak buahnya untuk segera masuk sarang karena nabi Sulaiman as dan tentaranya akan melewati tempat itu. Nabi Sulaiman as yang mempunyai mu’jizat bisa mengerti suara hewan kemudian merasa takjub atas kejadian tersebut dan mengucapkan syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat kepadanya.
Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari. Maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa: “Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh”. (QS. An Naml: 17-18)

Mengapa Susunan Keyboard Tidak Berurutan?


Mengapa Susunan Keyboard Tidak Berurutan?
Pernahkah Anda bertanya mengapa susunan huruf dalam keyboard mesin ketik, komputer, hingga ponsel berupa QWERTYUIO? Mengapa tidak dibuat berurutan seperti ABCDEFGHIJ?
Keyboard diciptakan tahun 1860an oleh Sholes dan Dunsmore. Awalnya mereka membuatnya berurutan sesuai abjad. Namun, lambat laun seiring dengan meningkatnya kemampuan (kebiasaan) user, kecepatan mengetik menjadi lebih cepat padahal mekanisme mesin saat itu masih sangat sederhana. Akibatnya, (baris) tombol tertentu menjadi sering macet dan menghambat pekerjaan.

Hal-Hal Sederhana yang Tidak Mampu Kita Lakukan


Hal-Hal Sederhana yang Tidak Mampu Kita Lakukan
Diriwayatkan oleh imam Ahmad dengan sanad hasan dan oleh Nasa’i dari Anas bin Malik r.a : Ketika kami duduk-duduk bersama Rasulullah saw, bersabdalah beliau “Atas dirimu semua kini datang seorang dari penghuni syurga”. Waktu itu muncul seorang anshar dengan jenggot sedikit basah bekas air wudlu, sambil menjinjing kedua sandalnya dengan tangan kirinya. Esok harinya Nabi saw kembali berkata demikian dan muncul pula orang tersebut seperti itu lagi, muncul pula lelaki itu seperti sebelumnya.
Tatkala Nabi saw berdiri, Abdullah bin Amru bin Ash segera mengikuti orang lelaki tersebut dan berkata kepadanya “Sesungguhnya saya telah bertengkar dengan bapak saya dan bersumpah tidak akan mendatanginya selama tiga hari. Seandainya akhi (saudara) mengizinkan saya tinggal di rumah akhi selama tiga hari itu, niscaya aku akan ikut akhi pulang”, “lelaki itu menjawab “Ya silahkan”, kemudian Abdullah menceritakan bahwa selama tiga hari tinggal bersamanya, tak sekalipun ia melihat lelaki itu melakukan shalat malam, kecuali setiap lelaki itu berbalik dalam tidurnya dia menyebut nama Allah dan bertakbir hingga terbangun untuk melakukan shalat subuh. Abdullah menambahkan, “Hanya saja saya tidak mendengarnya berkata selain dengan perkatan yang baik”.

Kucing dan Kedudukannya Dalam Pandangan Islam


Banyak mitos yang bertebaran disetiap kehidupan kucing mulai dari memiliki 9 nyawa hingga sebagai jelmaan dewa. Seperti yang terjadi pada masa dinasti Fir’aun 3000 tahun yang lalu, kucing amat dipuja karena dianggap sebagai titisan dewa.
Lain di Mesir lain pula di Eropa, di dataran ini kucing dianggap sebagai sihir setan atau pembawa bencana. Tak pelak lagi, pada masa abad kegelapan terjadi pemusnahan besar-besaran terhadap hewan lucu ini, hingga menyebar ke Afrika Utara. Padahal, wabah yang oleh masyarakat saat itu dianggap sebagai kutukan adalah jenis penyakit pes yang diakibatkan oleh meledaknya populasi tikus dan penurunan populasi kucing sebagai predator.

10 Prioritas Buku Bacaan untuk Kaum Muslimin


10 Prioritas Buku Bacaan untuk Kaum Muslimin
Membaca adalah aktivitas yang diperintahkan pertama kali oleh Allah kepada manusia melalui firman-Nya :
“Bacalah dengan menyebut nama Rabb-mu Yang Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Rabb-mulah Yang Maha Pemurah. Yang Mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia Mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al Alaq : 1-5).
Namun, terkadang kita masih bingung, bacaan yang mana saja yang sebaiknya dibaca? Berikut ini adalah prioritas bacaan yang sebaiknya dibaca. Saya kutip dari sebuah buku terjemahan berjudulSpiritual Reading, Hidup Lebih Bermakna dengan Membaca karangan Dr. Raghib As Sirjani dan Amir Al-Madari, dengan beberapa penyesuaian tentunya.

Inilah Sejarah Ka’bah dari Masa ke Masa


Awalnya, Mekkah hanyalah sebuah hamparan kosong. Sejauh mata memandang pasir bergumul di tengah terik menyengat. Aliran zamzamlah yang pertama kali mengubah wilayah gersang itu menjadi sebuah komunitas kecil tempat dimulainya peradaban baru dunia Islam.
Bangunan persegi bernama Ka’bah didaulat menjadi pusat dari kota itu sekaligus pusat ibadah seluruh umat Islam. Mengunjunginya adalah salah satu dari rukun Islam, Ibadah Haji.
Ka’bah masih tetap berdiri kokoh hingga saat ini dan diperkirakan masih terus berdiri hingga kiamat menjelang. Beberapa generasi pernah menjadi saksi berdirinya Ka’bah hingga berbagai kemelut menyelimutinya.

Umar bin Khattab Cerdas Mengelola Keberanian


                             

Kegelisahan melanda sebagian besar pemuka Quraisy. Gurat wajah mereka mengeras penuh beban. Kabar angin bahwa beberapa penduduk Yatsrib telah masuk Islam dan siap menampung kaum muslimin membuat mereka tak bisa lagi terlelap. Belum lagi saat Rasulullah SAW benar-benar menyuruh kaum muslimin untuk berhijrah ke negeri impian itu, mereka pun meningkatkan siksaan pada kaum muslimin yang tersisa di tanah suci. Berbondong-bondong, pelan namun pasti, kaum muslimin berhijrah dari Mekah ke Yatsrib dengan sembunyi-sembunyi. Dan pasukan Quraisy pun semakin meningkatkan penjagaan batas kotanya.

Kegelisahan itu tak terbendung lagi saat Umar bin Khattab mendeklarasikan niatnya untuk berhijrah.  Pemuda pemberani itu membawa pedang yang siap dihunuskan setiap saat, lalu shalat dan thawaf sejenak di Baitullah, sementara seluruh mata Quraisy tajam tertuju pada sosok tinggi besar itu. Usai thawaf, Umar naik ke atas bukit memandang sekeliling dengan pandangan yang teguh nan angkuh. Ia berseru lantang menciutkan hati kafir Quraisy. Ucapannya yang begitu tegas terpampang dalam sejarah orang-orang pemberani: “Barang siapa yang menginginkan istrinya menjadi janda, atau anaknya menjadi yatim, maka temui aku dibalik bukit ini!!! “.  Ucapan yang tajam bak pedang terhunus. Menginjak-injak kesombongan dan harga diri kafir Quraisy. Tidak pernah terlintas dalam pikiran mereka, bahwa sosok Umar kini benar-benar menantang keberanian mereka.

Al Quthuz, Singa Gurun di Ain Jalut




Ilustrasi (RoL)
Ilustrasi (RoL)

Gelombang Dahsyat Tar Tar

Bayangkanlah dahsyatnya kehancuran yang diakibatkan oleh gelombang Tsunami yang melanda Aceh dan Jepang beberapa tahun silam. Mayat-mayat bergelimpangan. Bangunan, pepohonan, kebun, binatang ternak, sarana umum, semuanya hancur berantakan. Kota yang tadinya ramai mendadak sepi, kelam dan berubah menjadi seperti kota hantu. Seperti itulah yg terjadi dengan negeri-negeri Islam yang terbentang dari Samarkhan hingga Baghdad ketika dilewati oleh Pasukan Mongol.

Bangsa Mongol atau Tartar telah diisyaratkan kemunculannya oleh Nabi saw. Baginda saw menyebut mereka sebagai Bani Qantura dengan ciri-ciri fisik bermuka lebar dan bermata kecil. Hanya dengan kekuatan 200.000 tentara dan berlangsung hanya dalam waktu 40 hari Kekhalifahan Abbasiyah lenyap dari muka bumi.

Kejatuhan Baghdad merupakan peristiwa sangat tragis dalam sejarah kemanusiaan. Selama 500 tahun bertahta dengan segala kebesarannya Kekhalifahan Abbasiyah Baghdad luluh lantak dihancurkan. Sebanyak 1,8 juta kaum muslimin yang berada di kota Baghdad disembelih dan kepalanya disusun menjadi gunung tengkorak sebagai peringatan bagi negara-negara yang melawan kekuatan Mongol. Khalifah Sultan Al-Mu’tasim dibantai beserta 50.000 tentara pengawalnya. Sejak pembantaian itu selama 3,5 tahun umat Islam hidup tanpa Khalifah.