Pakaiannya compang-camping, lusuh, kusam. Ia
berjalan dengan bantuan tongkat dan berpura-pura pincang. Rambut dan
jenggotnya dibuat semrawut. Dengan tampang meyakinkan, tak akan ada
seorang pun yang tahu bahwa ia adalah pengemis palsu. Benar, tak ada
satu pun warga yang menguak identitas aslinya. Ia merupakan seorang
ulama dari Andalusia (saat ini Spanyol dan negara sekitar), Imam Baqi
bin Mikhlad.
Saat itu ia ingin sekali belajar pada salah satu imam
empat, Imam Ahmad. Ia pun berangkat dari Eropa, menyeberangi Laut
Tengah menuju Afrika, kemudian melanjutkan perjalanan panjang ke
Baghdad, Irak, tempat tinggal Imam Ahmad. Tanpa kendaraan, Baqi yang
saat itu masih berstatus penuntut ilmu menempuh perjalanan panjang
dengan berjalan kaki. Hanya satu tujuannya, berguru pada sang imam.