Laman

Selasa, 29 November 2011

Karakter Pemimpin



Bismillaahirrahmanirrahiim,


Ya Allah Yang Maha Gagah, yang menggenggam langit dan bumi, yang menguasai segala kejadian. Jadikan pertemuan ini pertemuan yang Engkau ridhoi. Menjadi terbukanya hati-hati yang tertutup, tercahayainya hati yang gulita, melembutnya hati yang membatu dan jadikan pertemuan ini membuat hati kami saling mengasihi di jalanMu. Amin.

Saudara Sekalian, Bangsa Indonesia diciptakan oleh Allah SWT ternyata begitu strategis, besar dan berpotensi. Kalau kita lihat negara-negara tetangga, maka mereka tidak lebih besar dari Indonesia. Jika peta Indonesia diletakkan di Eropa, maka 13 negara akan tertutup. Kalau kita pindahkan peta Indonesia ke Afrika, maka 8 negara akan tertup. Maka aneh kalau negara sebesar ini selalu terpuruk, dan yang paling menyedihkan komunitas terbesar di negeri kita adalah umat Islam. Maka pilihan kita hanya satu harus bangkit bersama-sama.
Untuk bisa bangkit dan berubah, maka kita membutuhkan kekuatan keteladanan. Siapapun yang berbicara Indonesia harus berubah, maka satu hal yang harus dijelaskan adalah keteladanan apa yang sudah diberikan. Jangan harap merubah dan mengendalikan bangsa, kalau belum mampu merubah dan mengendalikan diri serta keluarga.

Jauh sebelum Rasulullah memimpin, beliau sudah diberi gelar Al Amin, yaitu seorang yang sangat kredible. Pemimpin adalah memimpin pengikut. Supaya pengikut bisa mengikuti pemimpin, maka pengikut harus mempunyai kepercayaan kepada pemimpinnya. Tidak mungkin bangsa ini bergerak kalau rakyat tidak percaya kepada pemimpinnya. Syarat kredibilitas minimal ada 3 :

1. Jujur-Terpercaya.

Bagi orang jujur, tidak akan pernah ada bohong, dusta dan janji yang tidak ditepati. Tidak ada amanah yang dikhianati, karena waktu dan tenaganya dimaksimalkan untuk kemajuan yang pesat. Orang yang tidak jujur, waktunya akan habis untuk menyembunyikan ketidakjujurannya. Sekali kita bohong, maka bohong itu akan mencuri dan menjadi penjara waktu kita. Orang yang tidak jujur penyebabnya adalah kurangnya iman pada dirinya. Maka jangan sampai kita memilih pemimpin yang tidak mengenal Allah, karena dia akan tertipu oleh dunia.

2. Cakap-Memuaskan.

Semakin banyak kekecewaan karena kesalahan, maka semakin turun kepercayaan. Kalau kita ingin menjadi seorang pemimpin, kita harus membuat track record yang baik. Orang yang kredible selalu akan berkhidmat untuk memberikan kepuasan kepada orang lain. Pemimpin suatu kaum adalah pelayan bagi kaum tersebut, sehingga yang terfikir adalah bagaimana kita bisa melayani bukan ingin dilayani. Nabi Muhammad SAW kekayaannya banyak dan kekayaannya tersebut digunakan untuk melayani umat.

3. Kreatif-Inovatif

Seorang pemimpin yang saat ini dipuji, boleh jadi dalam tempo satu tahun ke depan akan dikutuk, apabila tidak bisa menjadi bagian dari solusi. Kita harus selalu mengembangkan kemampuan diri kita untuk menjadi bagian dari solusi. Sebagai warga negara, kita harus berjuang untuk mengembangkan diri, kreatif dan menjadi bagian dari solusi untuk negeri ini.

Mudah-mudahan Allah mengkaruniakan kepada kita menjadi orang yang jujur-terpercaya, cakapmemuaskan dan kreatif-inovatif dalam rangka mencari solusi bagi negeri ini.

Saudara sekalian, salah satu keterampilan bangsa kita yaitu senang bertengkar dengan saudara sendiri. Perbedaan kecil yang muncul akan mengakibatkan dampak yang tidak baik dan mudah menimbulkan pertengkaran. Sekarang kita sangat membutuhkan persatuan, sehingga bisa lebih mudah mencari jalan keluar setiap permasalahan yang ada. Yang menjadi masalah bukan masalahnya tersebut, tetapi bagaimana sikap kita terhadap masalah. Dalam rangka menyelesaikan permasalahan yang ada, maka kita harus menggunakan 3 semangat:

1. Semangat Bersaudara.

Kalau kita bersaudara sebagai bagian dari negeri ini, maka yang muncul adalah rasa kasih sayang, dan ingin selalu membantu. Perbedaan pendapat jangan dianggap sebagi musuh. Jadikan perbedaan pendapat itu sebagai pintu hikmah bagi diri kita.

2. Semangat Solusi.

Yang harus dipikirkan adalah kita ini bagian dari masalah atau salah satu jalan keluar dari masalah yang ada. Untuk bisa memecahkan masalah maka kita butuh kedewasaan.

3. Semangat Sukses Bersama.

Sukses itu bukan untuk dirinya sendiri. Sukses itu jika kita menjadi jalan bagi kesuksesan orang lain. Pemimpin yang sukses, jika dia bisa mengantarkan yang dipimpinnya menjadi orang sukses.

Alhamdulillaahirobbil’alamin.


sumber : manajemenqolbu.com