SUATU ketika, dalam majelis koordinasi,
seorang akhwat berkata kepada mas'ul dakwahnya, "Akhi, ana gak bisa lagi
berinteraksi dengan akh Fulan." Suara akhwat itu bergetar. Nyata sekali ia
menekan perasaannya. "Pekan lalu, ikhwan tersebut membuat pengakuan yang
membuat ana merasa risi, dan... Afwan, terus terang juga tersinggung."
Sesaat kemudian suara dibalik hijab itu timbul tenggelam, "ikhwan itu
mengatakan... ia jatuh cinta pada ana."
Mas'ul tersebut terkejut, tapi ditekannya getar suaranya. Ia berusaha tetap
tenang. "Sabar ukhti, jangan terlalu diambil hati. Mungkin maksudnya tidak
seperti yang anti bayangkan,"