Mungkin banyak yang begitu down, atau begitu terpuruk ketika ujian-Nya datang beruntun. Kadang, kita seperti tak punya kesempatan untuk bernafas lebih panjang, menggenapkan energi yang kita punya, untuk menghadapi berbagai terpaan itu. Kadang, terasa begitu berat, bahkan ingin melarikan diri dari itu semua. Sesak di dada, beratnya beban yang menekan jiwa, seakan dunia begitu sempit untuk menampung semuanya.
Sabtu, 31 Desember 2011
Karena Cinta, Ia Mundur Tanpa Berita
“Assalamu’alaykum. Akh, pekan depan bisa ngisi pengajian di majelis taklim mushalla Al-Ikhlas akh? Materinya tentang pentingnya akhlaq dalam pergaulan. Syukron”
“Ya. Insya Allah akh”.
Hampir tiap pekan akh Farid mendapatkan sms atau telepon seperti itu. Dari yang sekedar ngisi kultum sampai menjadi khatib Jum’at. Wajar saja, karena ia kuliah di salah satu kampus syariah ternama di kotanya. Namun tidak hanya itu, ia juga aktif dalam kegiatan sosial di lingkungannya.
“Akh Farid, pekan depan ada pengobatan gratis dan bazzar juga. Tempatnya di dekat rumah Antum. Bisa kan Antum kondisikan dan sekaligus publikasi buat acaranya.”
“Siap akh. Insya Allah. Berapa target pesertanya?”
Jumat, 30 Desember 2011
Fenomena Akhwat Facebook-ers
Suatu hari saat chatting YM, saat aku belum memiliki akun FB..
”Ada FB ga?”
”Ga ada. Adanya blog multiply. perempuanlangitbiru.multiply.com..”
Tak berapa lama kemudian.
”Kok foto di MPmu (multiply, red), anak kecil semuanya siih?? Fotomu mana?”, tanya seorang akhwat yang baru dikenal dari forum radiopengajian.com.
”Itu semua foto keponakanku yang lucu.. ”, jawabku.
Suatu hari di pertemuan bulanan arisan keluarga..
“De’ kok di FBmu ga ada fotomu siih??”, tanya kakak sepupu yang baru aja ngeadd FB-ku.
“Hehe.. Ntar banyak fansnya..”, jawabku singkat sambil nyengir.
Kisah 2 Saudara
Dua orang bersaudara bekerja bersama menggarap ladang milik keluarga mereka.
Yang seorang, si kakak, telah menikah, dan memiliki keluarga yang cukup besar.
Si adik masih lajang, dan berencana tidak menikah. Ketika musim panen tiba,
mereka selalu membagi hasil sama rata. Selalu begitu.
Pada suatu hari, si
adik yang masih lajang itu berpikir, "Tidak adil jika kami membagi rata semua
hasil yang kami peroleh. Aku masih lajang dan kebutuhanku hanya sedikit." Maka,
demi si kakak, setiap malam, dia akan mengambil sekarung padi miliknya, dan
dengan diam-diam, meletakkan karung itu di lumbung milik kakaknya. Sekarung itu
ia anggap cukuplah untuk mengurangi beban si kakak dan
keluarganya.
Kamis, 29 Desember 2011
Hal-Hal yang Merusak Ukhuwah
"Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara
kedua saudaramu…." (Al-Hujurat: 10)
"Dan kami lenyapkan segala rasa
dendam yang berada di dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk
berhadap-hadapan di atas dipan-dipan."(Al-Hijr: 47).
Berapa banyak
kehidupan yang berubah menjadi keras ketika ikatan persaudaraan telah pupus,
ketika sumber-sumber kecintaan karena Allah telah kering, ketika individualisme
telah menggeser nilai-nilai persaudaraan, saat itu setiap individu berada dalam
kehidupan yang sulit, merasa terpisah menyendiri dari
masyarakatnya.
2 Kelompok Ulama
Allah SWT berfirman yang artinya, "Katakanlah, 'Inilah jalanku (agamaku), aku
dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujah yang
nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik'."
(Yusuf: 108).
Rasulullah saw. berdakwah kepada umatnya, mengajak untuk
mengikuti agamanya yang lurus. Rasulullah menyampaikan syiar dakwahnya dengan
kata-katanya dan apa-apa yang dibawanya termasuk penyampaian
pengertian-pengertiannya. Berdasarkan hal tersebut, lama dibagi menjadi dua
golongan, yaitu ulama pemelihara hadis dan ulama ahli fikih.
Yang Berputus Asa
KEBIASAAN orang-orang besar yang dekat dengan Allah swt. adalah berjalan-jalan
di sekelilingnya. Bukan sekadar berjalan-jalan belaka, tapi lebih untuk melihat
dari dekat apa yang sedang terjadi. Biasanya mereka menjadikan semua itu sebagai
perenungan lain. Begitu pula dengan Imam Abu Hanifah.
Suatu hari, ketika
Imam Abu Hanifah tengah melakukan kebiasaannya itu, ia melewati sebuah rumah.
Rumah itu terletak di pedesaan. Jendelanya terbuka. Tanpa diduga, dari dalam
rumah tersebut terdengar suara orang mengeluh dan menangis. Cukup keras. Abu
Hanifah mencoba mendekat, agar bisa mendengar lebih jelas. Ia melakukannya
dengan perlahan-lahan, seolah tidak ingin diketahui oleh empunya rumah.
Rabu, 28 Desember 2011
Yang Muda Yang Beragama
“Muda foya-foyaTua kaya rayaMati masuk surga”
Mungkin jargon itu sudah tidak asing lagi di telinga kita. Entah dari mana dan sejak kapan tepatnya kemunculan yel-yel tak masuk akal ini nampaknya seperti sebuah misteri. Tak ada seorang pun mengetahuinya. Namun fokus kita bukan di sini. Yang patut kita soroti ialah mengapa “sebagian” (atau mungkin “kebanyakan”?) dari pemuda di era yang katanya modern ini dengan bangganya menjadi penganut jargon ini? Bukankah prinsip dasar “Siapa yang menanam, maka dialah yang akan menuai” sudah menjadi semacam hukum alam?
Kalau kita telaah lebih dalam lagi, salah satu faktor merebaknya paham tak sehat ini tak akan lepas dari peran media. Bukankah saat ini era globalisasi? Di mana dalam waktu sekian detik kita sudah bisa mengetahui segala kejadian yang berlangsung di belahan dunia lain. Semua makhluk bernama manusia di muka bumi ini sudah seperti tinggal di satu global village. Batas ruang dan waktu tak menjadi soal asalkan punya modal. Konsekuensinya, arus lalu lintas paham, prinsip, atau keyakinan semakin deras tiap saat. Termasuk dalam hal ini ialah ‘melodi’ kaum pemalas yang dikutip di atas.
Ciri Kedewasaan
Alhamdulillaahirabbil 'aalamiin, Allahuma
shalli 'ala Muhammad wa 'ala aalihi washahbihii ajmai'iin, Semoga Allah yang
Mengenggam langit dan bumi, membuka pintu hati kita semua agar dapat memahami
hikmah dibalik kejadian apapun yang menimpa dan semoga Allah membimbing kita
untuk bisa menyikapi kejadian apapun dengan sikap terbaik kita.
Ciri khas umat Dewasa diawali dengan Diam Aktif yaitu kemampuan untuk menahan diri dalam berkomentar. Orang yang memiliki kedewasaan dapat dilihat dari sikap dan kemampuannya dalam mengendalikan lisannya, seorang anak kecil, saudaraku apa yang dia lihat biasanya selalu dikomentari, tak peduli apa yang dikomentari benar ataupun salah.
Ciri khas umat Dewasa diawali dengan Diam Aktif yaitu kemampuan untuk menahan diri dalam berkomentar. Orang yang memiliki kedewasaan dapat dilihat dari sikap dan kemampuannya dalam mengendalikan lisannya, seorang anak kecil, saudaraku apa yang dia lihat biasanya selalu dikomentari, tak peduli apa yang dikomentari benar ataupun salah.
Selasa, 27 Desember 2011
Utusan Syahwat
“Janganlah
mengikuti pandangan (pertama) dengan pandangan (yang kedua), karena bagimu
(keringanan) untuk pandangan pertama, namun tidak untuk pandangan yang kedua.”
(HR.Ahmad dari Buraidah dari ayahnya).
Dari mana datangnya cinta? Dari
mata turun ke hati. Sya’ir ini sangat populer di kalangan pecinta musik dan
lagu. Sehingga penulis sempat ragu untuk mencantumkan sya’ir ini karena khawatir
menimbulkan kesan latah dan ikut-ikutan. Akan tetapi secara substansi syair itu
benar dan bahkan jauh sebelum muncul dari mulut mereka para ulama telah
menyebutkannya. Toh, mutiara tetap saja mutiara meskipun keluar dari dalam lumpur.
Senin, 26 Desember 2011
10 Pintu Masuk Prajurit & Bala Tentara Musuh Kita!
Seraaang!!!
Prajurit dan bala tentara mulai memasuki pintu benteng. Mereka berhasil
mendobrak pintu rahasia benteng kuat itu. Panglima tentara langsung menuju
tempat persembunyian di tengah ruang rahasia. Ia mencari satu makhluk yang
terkurung erat, yaitu “hawa nafsu”. Ya, para tentara itu adalah setan dan
panglimanya adalah iblis. Mereka berusaha mencuri hawa nafsu manusia dan
menguasainya.
Bangsa Selebritis..
Waktu saya masih kecil, terakhir saat saya SMU, saya masih selalu
melihat perlombaan-perlombaan ‘tradisional’ di kampung saya. Semua sederhana,
tanpa neko-neko.
Terlepas masyarakat saat ini masih ‘memelihara’ tradisi lomba-lomba yang beragam sebagai ciri khas perayaan di kampung-kampung seantero bangsa ini, saya merasa ada yang hilang dari mentalitas luhur masyarakat kita yang semestinya ada, karena budaya adiluhung yang sering dibanggakan dahalu. Ruh kemerdekaan semakin terlontar jauh dari porosnya yang hakiki.
Terlepas masyarakat saat ini masih ‘memelihara’ tradisi lomba-lomba yang beragam sebagai ciri khas perayaan di kampung-kampung seantero bangsa ini, saya merasa ada yang hilang dari mentalitas luhur masyarakat kita yang semestinya ada, karena budaya adiluhung yang sering dibanggakan dahalu. Ruh kemerdekaan semakin terlontar jauh dari porosnya yang hakiki.
Tetangga
Dalam kehidupan di tengah masyarakat, kita tidak bisa dari kehidupan
bertetangga. Karena itu, kita perlu mengetahui bagaimana Islam mengatur
persoalan bertetangga ini.
Bila kita melihat dalam Alquran, yaitu surah
An-Nisa 36, kita mendapati tetangga itu ada dua macam. Yaitu, tetangga dekat dan
tetangga jauh. Para ulama memiliki perbedaan pendapat tentang tetangga yang
dekat dan yang jauh.
Sabtu, 24 Desember 2011
Mana Ikhwan Untukku...
BLEDERR!! Subhanallah, kaget bukan buatan setelah kubaca pesan singkat di ponsel. Allah, ada yang hendak melamarkuuu! Ini sebuah prestasi, eh (mikir) ya prestasi. Aku baca ulang; hmm, apa ada yang keliru dengan cara ini?
“Mirror mirror on the wall, pantaskah aku mendampinginya?” sedikit gila, aku ngobrol dengan kaca meja rias.
Kenapa mesti ngaca, orang seperti dia tentu melamar perempuan bukan karena fisik, kaca menjawab. Tapi sepertinya itu suara hatiku.
Kamis, 22 Desember 2011
Bukan Dengan Lagu Melankolis....
Ketika lagu-lagu melankolis begitu mewarnai hari-hari para muda mudi zaman sekarang. Lagu-lagu bertemakan cinta, bagaikan sesuatu yang wajib. Jika tak mendengarkan walaupun hanya sehari, serasa ada yang kurang. Parahnya kebiasaan tersebut berimbas pada perilaku para muda mudi. Lirik lagu cinta yang cenderung melankolis dan tak ada semangat di tambah kondisi mereka (baca: muda mudi) yang sedang dalam pencarian atau gamang/galau, membuat mereka cepat terbuai. Karena terkadang lirik yang terdapat dalam lagu hampir sama dengan kisah cinta yang mereka alami. Akibatnya mereka begitu khusyuk menghayati atau bahkan hafal sebagian besar lagu-lagu tersebut. Memang sebagian besar pula lagu yang di tampilkan sangat easy listening namun tak jarang yang berisikan lirik nakal.
Emang Akhwat Bisa Jatuh Cinta..?
Wah, ngomongin tentang cinta. Akhwat?! Jatuh cinta?! Emang bisa?!
Woi, woi, akhwat juga manusia, akhwat juga bisa jatuh cinta, seakhwatnya akhwat juga punya rasa cinta, benci, suka, dll.
Nih, salah satu contoh percakapan dua orang akhwat:
Nayla: “ras, mau nanya donk!”
Laras: “nanya apa?!“
Nayla: “tapi, kamu jawab yang jujur ya!”
Laras: “iya, emang apa?”
Nayla: “kamu pernah jatuh cinta ga?”
Laras terdiam cukup lama. Sambil berjalan di gang yang tak begitu lebar, Laras menanyakan pada dirinya sendiri: ”Pernahkah aku jatuh cinta?”
Nayla yang berjalan di depan Laras memperlambat langkah agar mereka bisa berjalan sejajar dan Nayla menunggu jawaban dari Laras.
Laras: “iya, pasti-lah pernah!” (bohong, jika ada yang mengatakan tidak pernah jatuh cinta, pikir Laras)
Masih Haruskah Berpacaran..?
Allah memberikan rizki sesuai dengan kebutuhan hambaNya dan di waktu yang menurut Allah terbaik untuk kita mendapatkannya. Jodoh adalah salah satu rizki yang Allah persiapkan untuk kita.
Allah akan memberikan jodoh pada kita di saat yang tepat. Bukan sesuai dengan keinginan kita. Seringnya kita menginginkan sesuatu hanya berdasarkan pada keinginan bukan pada kebutuhan. Allah Maha Tahu, kapan kita akan siap untuk menerima sebuah tanggung jawab besar untuk membentuk suatu peradaban kecil yang di mulai dari sebuah keluarga.
Jabat Tangan, Sebuah Sarana Pembuka Hati
Ada orang yang bertanya kepada Abu Dzar ra., "Apakah waktu itu
Rasulullah menjabat tangan kalian jika bertemu?" Ia menjawab, "Saya
tidak pernah menjumpainya kecuali beliau menjabat tangan saya. Suatu hari
beliau mengutus seseorang kepada saya, waktu itu saya tidak berada di rumah.
Ketika saya pulang, saya diberitahu oleh istri saya. Kemudian saya mendatangi
Rasulullah. Ketika itu beliau sedang berbaring di tempat tidu. Melihat
kedatangan saya, beliau bangkit dan memeluk saya". (HR. Ahmad dan Abu
Daud)
Rabu, 21 Desember 2011
4 Golongan yang Dimurkai oleh Allah
Adalah sunatullah bahwa segala sesuatu dalam kehidupan ini selalu berpasangan. Di
satu sisi ada orang yang bergelut dengan kemiskinan, tapi di sisi lain ada
golongan yang hidup dalam kelebihan harta. Ada pula orang-orang yang hidupnya
selalu diliputi dengan keberkahan dan kasih sayang Allah, namun di sisi lain ada
orang-orang yang selalu hidup dalam kemurkaan dan dibenci Allah.
Orang-orang yang hidup dalam kebencian Allah pada dasarnya disebabkan
oleh perilaku mereka yang mengundang kemurkaan Allah. Rasulullah menjelaskan,
''Empat macam orang yang dibenci Allah, yaitu penjual yang suka bersumpah, orang
miskin yang sombong, orang yang sudah tua suka melacur, dan pemimpin yang
durhaka.'' (HR Nasa'i dari Abu Hurairah).
Ikhwan Syaitan..?
Syaitan
atau iblis telah divonis oleh Allah Swt sebagai makhluk yang kafir dan akan
dimasukkan ke dalam neraka. Oleh karena itu, setiap muslim harus menunjukkan
sikap permusuhannya kepada syaitan, bukan malah menjadikannya sebagai teman,
pemimpin apalagi saudara. Namun ternyata, ada juga manusia yang menjadikan
syaitan sebagai teman, pemimpin bahkan saudara. Penyebutan syaitan sebagai
saudara disebutkan dalam firman Allah yang artinya: Dan janganlah kamu
menghambur-hamburkan hartamu secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu
adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu sangat ingkar kepada Tuhannya (Q.S Al Israa :26-27).
Secara harfiyah, syaitan berasal dari kata syatana yang
artinya menjauh, syaitan memang selalu menjauh dari nilai-nilai kebenaran yang
dating dari Allah Swt. Namun syaitan disebut juga dengan iblis yang berasal dari
kata ablasa yang artinya putus asa, yakni putus asa dari rahmat atau kasih
sayang Allah Swt. Adapun ikhwan berasal dari kata yang dalam bahasa Arab berarti
persamaan. Ini berarti pada diri orang yang saling bersaudara terdapat kesamaan,
bukan semata-mata kesamaan secara fisik, tapi yang terpenting adalah kesamaan
sikap dan tingkah laku. Karena itu, ketika manusia disebut dengan ikhwan
syaitan, itu berarti pada dirinya terdapat kesamaan sikap dan tingkah laku
dengan syaitan, hal ini perlu kita pahami agar kita tidak termasuk golongan
syaitan.
Bergesernya Sebuah Pemahaman
Perang
pemikiran dewasa ini sudah demikian hebat metode dan pengaruhnya. Kesalahan
dalam pemahaman terhadap nilai-nilai agama hampir terjadi pada seluruh lapisan
masyarakat. Norma pergaulan yang dulu dipegang dengan cukup erat oleh masyarakat
pun kini mulai tidak dilirik lagi atau setidaknya sudah mulai mengalami
pergeseran nilai. Tak pelak media informasi, khusunya media massa adalah sarana
yang paling efektif untuk melancarkan perang pemikiran ini. Kita seolah merasa
mendapat suatu ilmu, kemajuan, teknologi, dan kebudayaan baru padahal sejatinya
kita sedang dijajah. Tentu penjajahan yang terasa enak ini tidak akan membuat
kita terbangun dari tidur yang panjang.
Selasa, 20 Desember 2011
Pencuri yang Bertaqwa
Ada seorang pemuda yang bertakwa, tetapi dia sangat lugu. Suatu kali dia belajar
pada seorang syekh. Setelah lama menuntut ilmu, sang syekh menasihati dia dan
teman-temannya: "Kalian tidak boleh menjadi beban orang lain. Sesungguhnya,
seorang yang alim yang menadahkan tangannya kepada orang lain atau orang
berharta, tak ada kebaikan dalam dirinya. Pergilah kalian semua dan bekerjalah
dengan pekerjaan ayah kalian masing-masing. Sertakanlah selalu ketakwaan kepada
Allah dalam menjalankan pekerjaan tersebut."
Maka pergilah pemuda tadi
menemui ibunya seraya bertanya: "Ibu, apakah pekerjaan yang dulu dikerjakan
ayahku?" Sambil bergetar ibunya menjawab, "Ayahmu sudah meninggal. Apa urusanmu
dengan pekerjaan ayahmu?"
Sebuah Kisah Burung Beo
Ada seorang kyai pemilik sebuah pesantren kecil yang punya seekor burung Beo.
Burung beo ini pandai sekali bercakap-cakap. Dia memang dipelihara sejak masih
kecil oleh Kyai tersebut. Sebut saja namanya Kyai haji Mustafa.
Kyai
Haji Mustafa ini sangat sayang pada burung beonya. Burung beo ini ditaruhnya di
depan kamarnya yang memang menghadap teras sekaligus menghadap bangsal kelas
pesantrennya. Jadi, hampir tiap pagi hingga sore burung beo tersebut mendengar
suara anak-anak pesantren tadarrus Al Quran dan ditambah dengan tiap malam
mendengar ceramah agama islam yang memang dilakukan setiap sepuluh menit
menjelang waktu tidur. Karenanya, tidak heran kalau burung beo itu selalu
melafalkan kalimat-kalimat thayibah setiap kali dia mengeluarkan suara-suara
yang meniru suara manusia. Subhanallah, Alhamdulillah, Allahu Akbar, rasanya
sudah sering keluar dari mulut burung tersebut.
Carilah Kesamaan, Bukan Perbedaan
Saya amat terkesan dengan apa yang diajarkan guru sekolah dasar ketika pertama
kali masuk sekolah. Ibu Guru menggambar dua buah lingkaran di papan tulis. Ia
menamai lingkarang yang satu Laki-laki, sedangkan lingkaran yang lain Perempuan.
Kedua lingkaran itu saling menabrak sehingga terbentuk sebuah bidang kecil yang menjadi bagian yang sama dari kedua lingkaran tersebut. Sambil menunjuk bidang tersebut, Ibu Guru berkata, "Bidang ini milik bersama kedua lingkaran. Tujuannya, untuk mewadahi hal-hal yang punya kemiripan baik yang dimiliki anak laki-laki maupun anak perempuan. Nah, mari kita isi bersama-sama, apa saja yang bisa kita masukkan di tempat ini!"
Kedua lingkaran itu saling menabrak sehingga terbentuk sebuah bidang kecil yang menjadi bagian yang sama dari kedua lingkaran tersebut. Sambil menunjuk bidang tersebut, Ibu Guru berkata, "Bidang ini milik bersama kedua lingkaran. Tujuannya, untuk mewadahi hal-hal yang punya kemiripan baik yang dimiliki anak laki-laki maupun anak perempuan. Nah, mari kita isi bersama-sama, apa saja yang bisa kita masukkan di tempat ini!"
Senin, 19 Desember 2011
Wanita Ahli Surga dan Ciri-cirinya
Setiap insan tentunya mendambakan kenikmatan yang paling tinggi dan abadi. Kenikmatan itu adalah Surga. Di dalamnya terdapat bejana- bejana dari emas dan perak, istana yang megah dengan dihiasi beragam permata, dan berbagai macam kenikmatan lainnya yang tidak pernah terlihat oleh mata, terdengar oleh telinga, dan terbetik di hati.
Dalam Al Quran banyak sekali ayat-ayat yang menggambarkan kenikmatan-kenikmatan Surga. Di antaranya Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :
(Apakah) perumpamaan (penghuni) Surga yang dijanjikan kepada
orang-orang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tidak
berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak berubah rasanya,
sungai- sungai dari khamr (arak) yang lezat rasanya bagi peminumnya, dan
sungai-sungai dari madu yang disaring dan mereka memperoleh di dalamnya segala
macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka sama dengan orang yang kekal
dalam neraka dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga
memotong-motong ususnya? (QS. Muhammad : 15)
Bidadari Surga ... (Siapa Yang Tidak Rindu?)
Allah telah memberikan sifat-sifat terindah kepada bidadari-bidadari surga. Mereka diberi pakaian yang paling bagus dan siapapun yang membicarakan diri mereka pasti akan digelitik kerinduan kepada mereka, seakan-akan dia sudah melihat secara langsung bidadari-bidadari itu.
Firasat Seorang Mukmin
Dahulu ada seorang Ahli Kitab yang menyamar sebagai seorang
muslim dan berusaha mencari-cari kesalahan umat Islam. Berbagai majelis
pengajian pun telah ia datangi. Di sana, ia mengajukan pertanyaan-pertanyaan
yang cukup pelik bahkan yang bersifat khilafiyah sehingga cukup menyulitkan bagi
sang ustadz untuk menjawabnya. Beberapa kali, memang, ia telah berhasil
"memojokkan" ulama-ulama dalam pertanyaannya. Diam-diam, sang Ahli Kitab pun
merasa bangga, karena ternyata para ulama yang ia jumpai tidak bisa menjawab
pertanyaan-pertanyaannya di hadapan jamaahnya.
Minggu, 18 Desember 2011
Kebaikan yang Mengintip
mempercayai yang terbaik dalam diri seseorang
akan menarik keluar yang terbaik dari mereka
berbagi senyum kecil dan pujian sederhana
mungkin saja mengalirkan ruh baru pada jiwa yang nyaris putus asa
atau membuat sekeping hati kembali percaya
bahwa dia berhak dan layak untuk berbuat baik
***
Lelaki itu menyipitkan mata diterjang terik. Kakinya tersaruk seok dalam sengatan pasir. Dia datang dari jauh memikul beban hati yang memayahkan. Perjalanannya melelahkan. Tapi biara yang ditujunya tak jauh lagi. Jalan agak mendaki kini, tapi sekuncup harap telah bersemi di hati.
Di pintu biara, Rahib ahli ‘ibadah itu menyambutnya dengan wajah datar. Lisannya terus berkomat-kamit. Rahib itu masuk sebentar dan keluar dengan dua gelas logam di tangannya. Dia letakkan satu di hadapan si lelaki, dan gelas lain dia genggam dengan dua tangan. Dihirupnya dalam-dalam aroma yang menguar bersama asap.
“Rahib yang suci”, kata si lelaki. Dia berhenti sejenak lalu mengunjal nafasnya panjang-panjang. “Mungkinkah dosaku diampuni?”
Sebuah Dialog Selepas Malam
(Untuk para Da'i)
Jama'ah dakwah ini adalah jam'ah manusia.
Didalamnya berkumpul semua potensi manusiawi.
Didalamnya berkumpul semua kebaikannya;
sekaligus juga keburukannya.
"Akhi, dulu ana merasa semangat saat aktif dalam dakwah. Tapi belakangan rasanya semakin hambar. Ukhuwah makin kering. Bahkan ana melihat tenyata ikhwah banyak pula yang aneh-aneh." Begitu keluh kesah seorang mad'u kepada murobbinya disuatu malam. Sang murobbi hanya terdiam, mencoba terus menggali semua kecamuk dalam diri mad'unya. "Lalu, apa yang ingin antum lakukan setelah merasakan semua itu?" sahut sang murobbi setelah sesaat termenung. "Ana ingin berhenti saja, keluar dari tarbiyah ini. Ana kecewa dengan perilaku ikhwah yang justru tidak islami. Juga dengan organisasi dakwah ana geluti; kaku dan sering mematikan potensi anggota-anggotanya. Bila begini terus, ana mendingan sendiri saja.." jawab mad'u itu.
Inilah Asal Kelemahan Kita..
Pernahkah kita merasa terhimpit, Saudaraku? Di mana amanah seolah menjadi penjara jiwa. Rutinitas dakwah sudah seperti belenggu yang memberatkan. Kemudian dalam kelelahan itu, kita berpikir bahwa besar sekali pengorbanan yang telah kita lakukan. Namun tidak lama, kita kembali bersedih, mengingat sedikitnya apresiasi yang kita dapat. Reward yang kita raih tidak sebanding dengan cost yang kita keluarkan. Qiyadah rasanya tidak terlalu sensitif terhadap apa yang kita rasakan. Para jundi pun cuek, bak menutup mata dan meninggalkan kita.
Sabtu, 17 Desember 2011
Yusuf Ibnu Ishaq Al- Kindi.. "Teori Relativitas Dalam Kacamata Islam"
Teori relativitas umum menyatakan, setiap benda bermassa menyebabkan ruang-waktu di sekitarnya melengkung (efek geodetic wrap). Melalui kedua teori relativitas itu, Einstein menjelaskan bahwa gelombang elektromagnetis tidak sesuai dengan teori gerakan Newton. Gelombang elektromagnetis dibuktikan bergerak pada kecepatan yang konstan, tanpa dipengaruhi gerakan sang pengamat.
Kita tahu bahwa Teori Relativitas Einstein ada dua macam yaitu teori relativitas khusus dan teori relativitas umum. Berdasarkan teori relativitas khusus menunjukan bahwa kecepatan membuat waktu bersifat relatif. Bila suatu benda bergerak dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya maka waktu akan mengalami pemoloran atau melambatnya waktu, fenomena ini disebut dengan delatasi waktu, sedangkan teori relativitas umum mempostulatkan bahwa gravitasi membuat waktu menjadi relative. Waktu akan berjalan lebih lambat di daerah yang gravitasinya lebih besar. Inti dari kedua teori ini adalah waktu yang bersifat relatif. Cobalah ikuti artikel dari kaisnet.wordpress.com
Jumat, 16 Desember 2011
Kisah Seekor Angsa
Pada suatu hari seorang petani menemukan sebutir telur angsa di halaman rumahnya
dan memasukkan telur tersebut ke dalam kandang ayam di antara telur-telur ayam
yang sedang dierami. Beberapa minggu kemudian telur angsa itu menetas dan karena
berada di lingkungan ayam, sang anak angsapun berperilaku seperti ayam. Anak
angsa tersebut makan seperti ayam, berkokok seperti ayam dan berkumpul di
tengah-tengah para ayam.
Ketika sedang bermain-main di tengah hutan, tak
jarang sang anak angsa memandang iri kepada kerumunan para angsa yang sedang
berenang di tengah danau dan berharap di dalam hati seandainya saja ia mampu
berenang dan menikmati indahnya danau seperti para angsa tersebut.
A d i l
Pada suatu
hari yang terik seorang musafir bermaksud mencari tempat untuk berteduh. Ia
hendak melepas kepenatannya setelah setengah hari perjalanan. Tidak lama
kemudian dijumpainya sebuah pohon beringin yang rindang dan berbuah lebat.
Disandarkan tubuhnya yang sudah terasa berat pada batang pohon beringin
itu. Sambil tiduran ditebarkannya pandangan ke hamparan sawah di hadapannya.
Tampak buah-buah semangka sebesar bola terhampar di sawah itu.
Rabu, 14 Desember 2011
Argumentasi, Lelaki Shalih dan Cinta..
“Bila seorang laki-laki yang kamu ridhai agama dan akhlaqnya meminang,” kata Rasulullah mengandaikan sebuah kejadian sebagaimana dinukil Imam At Tirmidzi, “Maka, nikahkanlah dia.” Rasulullah memaksudkan perkataannya tentang lelaki shalih yang datang meminang putri seseorang.
“Apabila engkau tidak menikahkannya,” lanjut beliau tentang pinangan lelaki shalih itu, “Niscaya akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang meluas.” Di sini Rasulullah mengabarkan sebuah ancaman atau konsekuensi jika pinangan lelaki shalih itu ditolak oleh pihak yang dipinang. Ancamannya disebutkan secara umum berupa fitnah di muka bumi dan meluasnya kerusakan.
Raja dan Ulama
Khalifah
Harun ar-Rasyid, suatu hari berkunjung ke kota kecil Ar-Riqah, ratusan kilometer
dari Baghdad. Kebetulan pada hari itu juga, ke kota Ar-Riqah datang Abdullah Ibn
Al-Mubarak, seorang ulama yang terkenal sangat zuhud dan wara', serta berani
melaksanakan amar ma'ruf nahyi munkar, tidak hanya kepada rakyat kebanyakan
tetapi juga kepada para penguasa.
Penduduk kota Ar-Riqah
berbondong-bondong menyambut Abdullah Ibn Al-Mubarak. Mereka beramai-ramai
meminta nasehat dan fatwa agama. Akibatnya kawasan istana tempat Harun Ar-Rasyid
menginap menjadi sunyi sepi. Maka khalifah bertanya kepada seorang pengawalnya.
Keberanian tanpa Perhitungan
Berani
terhadap kematian tanpa bekal yang kuat akan berakibat fatal.
Seorang tua memberi petuah kepada anaknya yang menjadi seorang Prajurit yang akan pergi bertugas.
"Hati-hati jika engkau mendapat tugas maju ke medan perang. Usahakan tetap selamat."
Seorang tua memberi petuah kepada anaknya yang menjadi seorang Prajurit yang akan pergi bertugas.
"Hati-hati jika engkau mendapat tugas maju ke medan perang. Usahakan tetap selamat."
Kisah Seekor Tikus
Di suatu rumah di ladang pertanian hiduplah pasangan suami isteri petani. Suatu hari seekor
tikus mengintip dibalik celah di tembok untuk mengamati sang petani dan
isterinya membuka sebuah bungkusan. Ada makanan pikirnya? Dia terkejut sekali,
ternyata bungkusan itu berisi perangkap tikus!
Sang Tikus lari kembali ke ladang
pertanian itu, tikus itu menjerit memberi peringatan kepada teman-temannya; "Awas, ada perangkap tikus
di dalam rumah, hati-hati, ada perangkap tikus di dalam rumah!"
Halo Cinta!
'Cinta'...
Seringkali ketika kata ini disebut, jiwa manusia pun bergetar, terbuai oleh
perasaan deg-deg-an... seakan tersiram oleh keindahan cinta yang berbaur dengan
keharuman minyak Yasmine. Orang yang dimabuk cinta seakan tak puas bila tak
bermandikan air hujan kemesraan, disiram oleh tangan kasih sayang. Dan ia pun
seakan terbang nun jauh diatas sana, menerobos awan yang tenang, melambai
gemulai, indah dan bersiramkan wangian misik. Benar tidaknya... anda sendiri
yang tahu...
Cinta memang sesuatu yang belum bisa dimengerti, datang dengan tiba-tiba tanpa bersuara dan perginya pun secepat kilat tanpa kita ketahui, kapan cinta datang pun terkadang tiba-tiba tanpa kita sadari... lenyap tanpa bekas bahkan seringkali terganti dengan lawan dari cinta itu sendiri... yaitu benci.
Cinta memang sesuatu yang belum bisa dimengerti, datang dengan tiba-tiba tanpa bersuara dan perginya pun secepat kilat tanpa kita ketahui, kapan cinta datang pun terkadang tiba-tiba tanpa kita sadari... lenyap tanpa bekas bahkan seringkali terganti dengan lawan dari cinta itu sendiri... yaitu benci.
Selasa, 13 Desember 2011
Bosan Hidup...
Seorang
pria mendatangi Sang Master, "Guru, saya sudah bosan hidup. Sudah jenuh betul.
Rumah tangga saya berantakan. Usaha saya kacau. Apapun yang saya lakukan selalu
berantakan. Saya ingin mati."
Sang Master tersenyum, "Oh, kamu sakit."
"Tidak Master, saya tidak sakit. Saya sehat. Hanya jenuh dengan
kehidupan. Itu sebabnya saya ingin mati." Seolah-olah tidak mendengar
pembelaannya, sang Master meneruskan, "Kamu sakit. Dan penyakitmu itu
sebutannya, 'Alergi Hidup'. Ya, kamu alergi terhadap kehidupan."
Kalung yang Diberkati
Jabir bin Abdullah Al-Anshari
bercerita: ”Rasulullah saw melakukan shalat Ashar bersama kami. Ketika telah
selesai beliau duduk di arah kiblat, dan orang-orang berada di sekitarnya.
Tiba-tiba, datang seorang tua dari kalngan orang Arab yang hijrah. Ia memakai
kain yang lusuh, dan hampir tidak dapat menahan diri karena tuanya dan lemahnya.
Maka Rasulullah mendekatinya dan menanyakan kabarnya. Orang tua itu berkata,
“Wahai Nabi Allah, saya sedang lapar, berilah saya makan. Saya tidak
berpakaian, berilah saya pakaian. Saya orang miskin, bantulah saya.”
Menutup Rambut Bagi Wanita..
Telah
menjadi suatu ijma' bagi kaum Muslimin di semua negara dan di setiap masa pada
semua golongan fuqaha, ulama, ahli-ahli hadits dan ahli tasawuf, bahwa rambut
wanita itu termasuk perhiasan yang wajib ditutup, tidak boleh dibuka di hadapan
orang yang bukan muhrimnya.
Adapun sanad dan dalil dari ijma' tersebut ialah ayat al-Qur'an:
"Katakanlah kepada wanita yang beriman; Hendaklah
mereka menahan pandangannya, memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan
perhiasannya, kecuali yang (biasa) tampak darinya. Dan hendaklah mereka
menutupkan kain kerudung ke dadanya, ..." (QS. an-Nûr: 31).
Pilih Pacaran atau…..Ta’aruf?
Jaman sekarang gampang
banget ketemu sama orang yang lagi pacaran. Di jalan, mal, kampus, di mana-mana.
Apalagi sekarang kan ada acara TV yang nyomblang-in orang sampai ke
pengeksposean pernyataan cinta segala.
Sebetulnya apa sih pacaran itu?
Biasanya kalau ada cowok dan cewek saling suka, salah satunya nyatain dan yang
lainnya terima, itu berarti udah pacaran. Buat sebagian orang pacaran itu isinya
jalan berdua, makan, nonton, curhat-curhatan. Pokoknya just for fun lah! Ada
juga orang-orang tujuannya untuk lebih mengenal sebelum pernikahan.
Sebagai umat Islam kita perlu lho mengkritisi apakah “praktek pacaran”
yang banyak dilakukan orang ini sesuai atau tidak dengan aturan-aturan dalam
Islam.
Penjara Pikiran...
Seekor belalang
lama terkurung dalam satu kotak. Suatu hari ia berhasil keluar dari kotak yang
mengurungnya, dengan gembira dia melompat-lompat menikmati kebebasannya.Di
perjalanan dia bertemu dengan belalang lain, namun dia heran mengapa belalang
itu bisa lompat lebih tinggi dan lebih jauh darinya.
Minggu, 11 Desember 2011
Sekali Ini, Belajarlah dari Ulat..
Bagi penggemar tanaman atau yang memiliki hobi berkebun, seringkali menemukan
binatang yang menjengkelkan, dimana dedaunan muda yang tumbuh segar, menjadi tak
beraturan dan bolong-bolong bahkan habis dan tinggal tangkainya saja. Ternyata
setelah kita perhatikan ada hewan yang biasanya berwarna hijau, sehijau dedaunan
untuk kamuflase, binatang tersebut adalah ulat.
Salam Cinta ini Untukmu
Dari Abdullah bin Amr bin Ash, bahwasanya ada seorang yang
bertanya kepada Rasulullah Saw: "Bagaimanakah Islam yang baik itu?” Beliau
menjawab, “Yaitu mau memberi makanan dan mengucapkan salam kepada orang yang
kamu kenal dan kepada orang yang belum kamu kenal.” (HR. Bukhari Muslim).
Duh, Jaga Hijab Dong....
“Dia ikhwan ya? Tapi kok kalau bicara sama akhwat dekat sekali???” tanya seorang akhwat kepada temannya karena ia sering melihat seorang aktivis rohis yang bila berbicara dengan lawan jenis, sangat dekat posisi tubuhnya.
Ungkapkan Cinta dengan Menangis..
Menangis punya banyak makna. Ia bisa berarti simbol kelemahan. Bisa juga
mencirikan keputusasaan yang amat dalam. Seolah, tak ada lagi titik sinar
harapan. Tapi, adakalanya menangis mencirikan hal lain. Ia justru menjadi inti
ungkapan cinta yang amat dalam.
Sering orang bilang kalau menangis
justru membuat ketidakberdayaan kian tak berdaya. Tak urung, orang punya
anggapan buruk tentang menangis. Menangis merupakan simbol kelemahan. Di
sinilah, kenapa orang-orang ingin menunjukkan kekuatan diri dengan tidak
menangis. Biarlah darah mengalir, asal air mata tak menetes.
Hal-Hal yang Harus Dihindari dalam Menuntut Ilmu
Ada beberapa hal yang harus dihindari oleh seorang penuntut ilmu, karena
perkara-perkara tersebut ibarat penyakit ganas yang menjangkiti seorang pasien.
Jika tidak menghindarinya, maka ia akan binasa, tersesat dalam menuntut ilmu.
1. Hasad
Yaitu
membenci apa yang Allah karuniakan atas seorang hamba. Hampir tidak seorangpun
yang lepas dari sifat ini. Maka jika sifat ini melekat pada seseorang,
diwajibkan atas manusia untuk tidak berbuat jahat kepadanya dengan perkataan
atau perbuatan.
Langganan:
Postingan (Atom)