Imam Hasan Al-Banna pernah berpesan, kalian tidak akan terkalahkan karena sedikitnya jumlah kalian, lemahnya sarana dan kurangnya alat-alat pendukung, atau karena banyaknya musuh kalian, berkumpulnya musuh-musuh menentang kalian. Mengapa…? Karena walaupun semua isi bumi ini berhimpun menjadi satu memusuhi kalian, niscaya mereka tidak dapat membahayakan kalian kecuali apa yang telah ditentukan Allah kepada kalian.
Selasa, 31 Januari 2012
Jumat, 27 Januari 2012
Karena Cinta, Ia Kembali Bahagia
Satu bulan sudah, Farid berkutat dengan lingkaran kekecewaan, ada yang hampa dalam hidupnya, hilang arah tanpa tujuan, kini ia hanya menjalankan rutinitas kuliahnya saja, tanpa ruh dan semangat dakwah yang tinggi.
Dalam jangka waktu itu, ia pun hilang dalam lingkaran ukhuwahnya, tanpa kabar, ia sengaja menutup dirinya, ada perasaan malu, kecewa, marah, bercampur dalam satu warna hatinya. Meski ajakan untuk kembali ngaji terus menerus dilakukan oleh teman-temannya, tetapi ia kerap menolak dengan berbagai alasan.
Tidak Bisa Menjaga Lisan, Lebih Baik Diam
“Hai isteri-isteri Nabi, kamu sekalian tidaklah seperti wanita yang lain, jika kamu bertakwa. Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik.” (Al-Ahzab : 32)
Kamis, 26 Januari 2012
Saatnya untuk Menikah
Saatnya untuk menikah, kata-kata itulah yang kali ini terngiang-ngiang selalu di pikirannya, memenuhi relung hatinya, dan merasuki berbagai macam kegiatan yang ia lakukan.
Menikah, sebuah fitrah yang memang Allah ciptakan untuk menjadikan ketenangan bagi manusia. Ialah yang merupakan sebuah labuhan hati untuk jiwa-jiwa yang rindu akan kesucian cinta dan hakikinya hubungan manusia dengan Tuhannya. Menikah bukan hanya sekedar pemenuhan hawa nafsu atau keinginan untuk bersama antara dua insan saja, tapi lebih kepada sebuah jalan bagi para pembangun peradaban. Pernikahanlah yang menjadi sebuah titik tolak awal kebangkitan umat. Pernikahan yang baik dan suci serta pendidikan keluarga yang tarbawi-lah yang menjadi momentum yang akan membawa energi perubahan di masa mendatang.
Ya Akhi, Haruskah Aku yang Meminangmu?
Sobat, jika melihat judul maka apa yang bisa kita simpulkan? Ya, betul.. ini adalah untaian kata hati yang ingin disampaikan oleh seorang muslimah, seorang akhwat untuk seorang ikhwan, yang ia dambakan kelak akan menjadi qiyadahnya. Namun yang sering terjadi adalah seperti kisah ini,
***
Kisah ini terjadi di beijing Cina, seorang gadis bernama Yo Yi Mei memiliki cinta terpendam terhadap teman karibnya di masa sekolah. Namun ia tidak pernah mengungkapkannya, ia hanya selalu menyimpan di dalam hati dan berharap temannya bisa mengetahuinya sendiri. Tapi sayang temannya tak pernah mengetahuinya, hanya menganggapnya sebagai sahabat, tak lebih.
Bukan Urusan Kita : Cerita Tentang Palestina
Diriwayatkan dari Abu Laila bahwasanya ketika Qais bin Saad dan Sahl bin Hunaif berada di Qadisiyyah, lewatlah iring-iringan jenazah, kemudian keduanya berdiri. Tiba-tiba ada yang berkata “Jenazah itu bukan muslim!” Keduanya berkata “Sesungguhnya Rasulullah SAW pernah dilewati iringan jenazah, kemudian ada yang berkata “Itu jenazah seorang Yahudi!”. Maka kemudian beliau berkata “Bukankah dia juga berjiwa? (manusia)”. [HR. Bukhari, kitab janaiz, bab al qiyam lil janazah -1250]
Siang yang membakar di kamp pengungsian, seorang anak bertanya kepada ibunya “Bu, kenapa kita tidak pernah menang, dan kenapa mereka begitu kejam?” Lagi-lagi jawaban sang ibu sama. “Sabar!”
Tiba-tiba terdengar suara ledakan. Para pengungsi tersentak, sesaat kemudian mereka kembali kepada aktivitasnya masing-masing.
Keajaiban Turunnya Besi dari Langit
Allah berfirman:
Sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan. dan Kami turunkan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya Padahal Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha kuat lagi Maha Perkasa. (QS Al Hadid: 25)
Ayat tersebut menyinggung keberadaan besi di bumi dan keberadaannya terjadi dengan proses “diturunkan” dari langit. Hal ini mendorong kita untuk mendalami bagaimana terbentuknya besi dalam bumi.
Beginikah Cinta..?
Aku berlari dengan nafas memburu. Otakku seakan berhenti berpikir, dada sesak, penuh, semua sesal dan sedih berkecamuk jadi satu. Kususuri jalanan kampus yang masih sedikit basah karena hujan kemarin malam. Aku benar-benar kalut. Bingung. Pikiranku mulai bergumam sendiri dengan batinku.
“Beginikah jadinya? Beginikah rasanya mengakhirkan harapan?
Beginikah rasanya menghentikan cinta yang sudah terlanjur dalam?
Aku harus berkata apa? Bertanya pada siapa?”
Jalanan ini tentu saja takkan memberi jawab. Sore menuju senja yang selalu indah ini tentu saja takkan menenangkanku. Aku tak bisa berbuat apa-apa selain kekalutan yang luar biasa menghinggapi dada.
Rabu, 25 Januari 2012
Istri Idaman, yang Seperti Apa?
Dulu di tengah canda antara penghuni kos-kosan di gang Jengkol, Ceger, Pondok Aren, sambil mencuci atau ketika sedang setrika baju di pagi hari, kami, saya dan teman-teman satu kos sering bersaut tentang sosok perempuan, akhwat sang calon istri idaman kelak, bayangan sosok yang ideal tentunya, disela lirik nasyid:
Istri cerdik yang sholihatPenyejuk mataPenawar hatiPenajam fikiran
Di rumah dia istri dijalanan kawanDikala kita buntu dia penunjuk jalan
Saat itu, menurut kami seorang calon istri adalah, seorang perempuan, seorang akhwat yang ngerti agama, qonaah, tawadhu, tentunya seorang yang sempurna sebagai calon ibu, cantik (tentunya), sabar, romantis, bisa manjain suami (maunya), idealisme yang sempurna.
13 Hal Yang Disukai Pria Dari Wanita
Cinta adalah fitrah manusia. Cinta juga salah satu bentuk kesempurnaan penciptaan yang Allah berikan kepada manusia. Allah menghiasi hati manusia dengan perasaan cinta pada banyak hal. Salah satunya cinta seorang lelaki kepada seorang wanita, demikian juga sebaliknya.
Rasa cinta bisa menjadi anugerah jika luapkan sesuai dengan bingkai nilai-nilai ilahiyah. Namun, perasaan cinta dapat membawa manusia ke jurang kenistaan bila diumbar demi kesenangan semata dan dikendalikan nafsu liar.
Islam sebagai syariat yang sempurna, memberi koridor bagi penyaluran fitrah ini. Apalagi cinta yang kuat adalah salah satu energi yang bisa melanggengkan hubungan seorang pria dan wanita dalam mengarungi kehidupan rumah tangga. Karena itu, seorang pria shalih tidak asal dapat dalam memilih wanita untuk dijadikan pendamping hidupnya.
Ada banyak faktor yang bisa menjadi sebab munculnya rasa cinta seorang pria kepada wanita untuk diperistri. Setidak-tidaknya seperti di bawah ini.
Selasa, 24 Januari 2012
Belajar dari Sebuah Jam
TERJADI dialog antara pembuat jam
dengan jam yang sedang dibuatnya. Pembuat jam berkata, “Hai jam, apakah kamu
sanggup untuk berdetak sebanyak 31.536.000 (Tiga puluh satu juta lima ratus
tiga puluh enam ribu) kali dalam setahun?”, jam itu tersentak, “Enggak
mungkinlah saya berdetak sebanyak itu?!”
“Baiklah, bagaimana kalau 86.400 (delapan
puluh enam ribu empat ratus) kali dalam sehari?” tawar pembuat jam.
“Delapan puluh enam ribu empat ratus kali?
Dengan jarum yang kecil-kecil begini?” jawab jam penuh keraguan.
Senin, 23 Januari 2012
Jangan Hanya Sekedar Piala
Dengan apa prestasi bisa dilihat di dunia ini? Ya, piala adalah salah satu yang paling kentara di antara yang lain. Sejak usia SD, kita telah kenal atau setidaknya pernah melihat benda yang satu ini. Kebanyakan berwarna kuning keemasan, terkadang tinggi, ada bulatan, dan tertulis prestasi yang kita raih.
“Juara I Lomba … Tingkat … “
Kebanggaan adalah hal yang lumrah menyeruak saat nama disebut dan tangan menerima piala untuk kali pertamanya. Terbayar sudah rasanya pengorbanan dan perjuangan sebelumnya. Terbayang pula senyum dan ucapan selamat yang akan diterima dari orang-orang di sekitar. Jadilah bertambah koleksi piala di lemari atau kamar kita.
Kisah Seekor Keledai dan Sumur Tua
Suatu hari keledai milik seorang petani jatuh ke dalam sumur tua. Hewan itu menangis dengan memilukan selama berjam-jam sementara si petani memikirkan apa yang harus dilakukannya.
Akhirnya, si petani memutuskan bahwa hewan itu sudah tua dan sumur juga perlu ditimbun (ditutup - karena berbahaya), jadi tidak berguna untuk menolong si keledai. Dan ia mengajak tetangga-tetangganya untuk datang membantunya.
Mereka membawa sekop dan mulai menyekop tanah ke dalam sumur. Pada mulanya, ketika si keledai menyadari apa yang sedang terjadi, ia menangis penuh kengerian.
Menikah Muda, Kenapa Tidak?
Menikah di usia muda terkadang menimbulkan banyak pertanyaan atau dugaan. Sebagian menuduh mereka yang nikah muda pasti MBA (Marriage By Accident) alias hamil duluan. Padahal belum tentu juga. Banyak yang menikah di usia muda karena itu memang sudah menjadi keinginan bukan keterpaksaan. Terpaksa karena keadaan (sudah hamil) atau terpaksa karena dijodohkan.
Tujuan pernikahan bukan hanya demi untuk mendapatkan kesenangan seksual atau melampiaskan hasrat seksual, karena manusia bukanlah hewan yang hanya memiliki kebutuhan fisik/biologisnya (makan, minum dan bersetubuh), sementara manusia berbeda karena dikaruniai Allah dengan hati atau perasaan dan akal dimana keduanya memiliki hak pula untuk hidup dan diberi “makan”.
Tak Seindah Kisah Cinderella
Waktu terus berlalu, tanpa terasa telah lama kutinggalkan masa remaja yang penuh suka cita dan sedikit duka. Di kala duduk di bangku SMA, saya dan teman-teman sesama wanita sering berkhayal akan masa depan yang kami impikan.
Kebanyakan dari kami ingin kuliah dan tentu saja menikah, menurut kami usia 20 – 23 tahun merupakan usia paling ideal untuk menikah. Sosok suami impian kami tentunya seorang pria yang tergambarkan sangat sempurna dalam khayalan, jika ditarik ‘benang merah’ dari sosok impian kami yaitu dengan kriteria sebagai berikut : tampan, baik hati, sabar, setia, jujur, mapan dan bertanggung jawab.
Rahasia Tipu Daya Setan Itu Lemah
Musuh manusia terbesar semenjak Nabi Adam a.s. adalah setan. Setan bersumpah kepa-da dirinya sendiri untuk menyesatkan manusia pada saat Nabi Adam diciptakan, dan setan melaksanakan sumpah-nya itu dengan menyusun tipu daya agar dunia ini tampak memikat dan mempesona di mata manusia. Al-Qur’an juga memberi tahu kita bahwa tipu daya setan itu lemah dan tidak memiliki kekuasaan atas manusia:
“Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangi-lah kawan-kawan setan itu, karena sesung-guhnya tipu daya setan itu lemah.” (Q.s. an-Nisa’: 76).
“Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangi-lah kawan-kawan setan itu, karena sesung-guhnya tipu daya setan itu lemah.” (Q.s. an-Nisa’: 76).
Beberapa Sifat Setan yang Patut Ditiru
Setan dan manusia memang pada dasarnya 2 makhluk yang berbeda dan saling bermusuhan. Manusia pada umumnya pasti benci kepada setan karena sifat jahatnya. Namun, di sifat-sifat jahat ini ternyata ada beberapa sifat setan yang patut di tiru.
Mari kita intip beberapa sifat setan yang bisa kita tiru.
Mari kita intip beberapa sifat setan yang bisa kita tiru.
Jumat, 20 Januari 2012
Akrabilah Keluarga Kita
Ada seorang wanita datang kepada Nabi SAW bertanya, “Wahai Rasulullah aku adalah delegasi segenap kaum muslimah kepadamu. Jihad telah diwajibkan oleh Allah atas kaum lelaki. Jika mereka menang mereka mendapatkan balasan pahala dan jika mereka terbunuh maka mereka tetap hidup di sisi Allah dan diberi rizki. Lalu apa bagian kami dari itu semua?” Nabi menjawab “Sampaikanlah kepada segenap kaum muslimah yang engkau temui bahwa keta’atan kepada suami dan memenuhi hak-haknya adalah sama dengan itu. Tetapi sedikit sekali dari kalian yg melakukannya.” (HR Thabrani)
Kamis, 19 Januari 2012
Surat Cinta untukmu, Akhi
Malam telah larut terbentang. Sunyi. Dan aku masih berfikir tentang dirimu, akhi. Jangan salah sangka ataupun menaruh prasangka. Semua semata-mata hanya untuk muhasabah terutama bagi diriku, makhluk yang Rasulullah SAW sinyalirkan sebagai pembawa fitnah terbesar.—Suratmu sudah kubaca dan disimpan. Surat yang membuatku gementar. Tentunya kau sudah tahu apa yang membuatku nyaris tidak boleh tidur kebelakangan ini.
“Ukhti, saya sering memperhatikan anti. Kalau sekiranya tidak dianggap lancang, saya berniat berta’aruf dengan anti.”
Jujur kukatakan bahwa itu bukan perkataan pertama yang dilontarkan ikhwan kepadaku. Kau orang yang kesekian. Tetap saja yang ‘kesekian’ itu yang membuatku diamuk perasaan tidak menentu. Astaghfirullahaladzim. Bukan, bukan perasaan melambung kerana merasakan diriku begitu mendapat perhatian. Tetapi kerana sikapmu itu mencampak ke arah jurang kepedihan dan kehinaan. ‘Afwan kalau yang terfikir pertama kali di benak bukannya sikap memeriksa, tapi malah sebuah tuduhan: ke mana ghaddhul bashar-mu?
Akhifillah, Alhamdulillah Allah mengaruniakan dzahir yang jaamilah. Dulu, di masa jahiliyah, karunia itu sentiasa membawa fitnah. Setelah hijrah, kufikir semua hal itu tidak akan berulang lagi. Dugaanku ternyata salah. Mengapa fitnah ini justeru menimpa orang-orang yang ku hormati sebagai pengemban risalah da’wah ? Siapakah di antara kita yang salah?
Akhifillah, Alhamdulillah Allah mengaruniakan dzahir yang jaamilah. Dulu, di masa jahiliyah, karunia itu sentiasa membawa fitnah. Setelah hijrah, kufikir semua hal itu tidak akan berulang lagi. Dugaanku ternyata salah. Mengapa fitnah ini justeru menimpa orang-orang yang ku hormati sebagai pengemban risalah da’wah ? Siapakah di antara kita yang salah?
Rabu, 18 Januari 2012
Jangan Pernah Takut Menikah
Islam telah menjadikan istri sebagai tempat yang penuh ketenteraman bagi suaminya. Allah SWT berfirman: “Di antara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untuk kalian istri-istri dari jenis kalian sendiri supaya kalian cenderung dan merasa tenteram kepadanya”. (QS Ar Rum: 21).
Secara fitrah, dengan menikah akan memberikan ketenangan bagi setiap manusia, jika pernikahan yang dilakukan sesuai dengan aturan Allah SWT. Pastinya setiap mukmin punya harapan yang sama tentang keluarganya, yaitu ingin berbahagia, menjadi keluarga yang sakinah mawaddah warahmah.
Namun, sebagian orang menganggap bahwa untuk menjadikan keluarga yang sakinah mawaddah warahmah serta langgeng hingga kakek nenek adalah hal yang tidak mudah dibuat begitu saja. Ia penuh onak dan duri, lika-liku, serta jalan yang cukup panjang.
Bengkok Itulah Kelebihan dan Keistimewaannya
Suatu hari, ia datang dengan muka marah, dada sempit, seakan isinya terpenuhi oleh bara api dan ia hendak menyemburkannya keluar sekaligus.
Aku katakan kepadanya: “Insya Allah Antum baik-baik saja!”
Ia menjawab: “Kalau saja aku tidak pernah menikah!!! Niscaya hari ini hatiku tenang, jiwaku tenteram dan pikiranku santai … !!!”
“Apa yang membuat pernikahanmu menyusahkanmu?” tanyaku kepadanya pura-pura tidak tahu.
“Siapa lagi kalau bukan si dia, perempuan itu!!!” jawabnya masih dengan nada marah.
“Engkau maksudkan istrimu??!!” komentarku asal-asalan saja.
“Betul sekali” sergahnya.
“Apa lagi yang engkau keluhkan darinya??” komentarku mencoba menyabarkannya.
“Boooanyaaak lah!!!” tanggapannya.
Cinta itu artinya Setia
Cinta itu tidak selalu bisa diucapkan. Ada suami yang telah bertahun-tahun hidup bersama istrinya, namun tak sekalipun istrinya mendengar ia mengucapkan cinta. "Aku cinta kamu, sayang", "I love You", maupun kalimat-kalimat sejenisnya, tak pernah berbisik di telinga sang istri. Mungkin ayah atau kakek kita adalah contohnya.
Pun ada, istri yang tak pernah terdengar mengucap cinta pada suaminya. Biasanya perempuan seperti ini adalah istri dari suami yang juga tak mengatakan cinta. Mereka tidak mengucapkan cinta bukan berarti tak cinta. Karena cinta itu tak selalu mampu diucapkan, tetapi cinta dapat mereka rasakan dari pasangannya. Ada getar-getar yang begitu nyata mereka rasakan di kala berdekatan, berkomunikasi, bermadu kasih, perhatian, dan kesetiaan. Bagi mereka itu sudah cukup menjadi bukti cinta, tanpa harus keluar langsung dari lisan pasangannya.
Aku Heran
Aku heran kepada mereka
yang teriak-teriak negara Islam
Namun tak segera ke masjid ketika mendengar azan
Aku heran kepada mereka
yang menyerukan penegakan syariat
Namun ketika fajar tiba matanya masih terlelap
Aku heran kepada mereka
yang mengkampanyekan hukum Al-Qur’an
Namun membiarkan mushafnya berdebu hingga usang
Aku heran kepada mereka
yang berkoar-kora boikot Israel dan Amerika
Namun makannya di Mc.D dan minumnya coca-cola
yang teriak-teriak negara Islam
Namun tak segera ke masjid ketika mendengar azan
Aku heran kepada mereka
yang menyerukan penegakan syariat
Namun ketika fajar tiba matanya masih terlelap
Aku heran kepada mereka
yang mengkampanyekan hukum Al-Qur’an
Namun membiarkan mushafnya berdebu hingga usang
Aku heran kepada mereka
yang berkoar-kora boikot Israel dan Amerika
Namun makannya di Mc.D dan minumnya coca-cola
Selasa, 17 Januari 2012
5 Cara Memperlakukan Hati
Hati memiliki kedudukan yang sangat penting. Baik dan buruknya seseorang sangat tergantung pada bagaimana keadaan hatinya, bila hatinya baik, maka baiklah orang itu dan bila hatinya buruk, buruklah orang itu. Rasulullah saw bersabda:
“Ingatlah, di dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging. Apabila ia baik, baiklah anggota tubuh dan apabila ia buruk, buruk pulalah tubuh manusia. Ingatlah, segumpal daging itu adalah hati” (HR. Bukhari dan Muslim).
Oleh karena itu hati harus kita perlakukan dengan baik dalam kehidupan ini. Paling tidak ada empat hal yang harus kita perlakukan terhadap hati kita masing-masing.
Ekonomi Islam dalam pandangan Adam Smith
Adam Smith mulai menulis buku The Wealth of Nation ketika berada di Perancis dan menyelesaikannya pada 1776 di Kirkcaldy, yang akhirnya diterbitkan pada 1776. Pada masa ini, di Eropa telah beredar buku-buku terjemahan karya ekonomi muslim. Bahkan, di Perancis Selatan, banyak warga Perancis lulusan Pusat Kuliyah Islam menjadi guru besar dengan menerapkan pola pengajaran yang mereka dapatkan dari negara-negara Islam.
The Wealth of Nations terdiri dari lima jilid. Dalam jilid kelima bab pertama, Adam Smith membandingkan masyarakat dengan tingkat perekonomian yang berbeda, yakni bangsa dengan ekonomi terbelakang dan bangsa ekonomi maju. Masyarakat dengan ekonomi terbelakang ditandai dengan mata pencahariannya sebagai pemburu, sedang masyarakat ekonomi maju ditandai dengan mata pencahariannya sebagai penggembala dan pedagang. Contoh masyarakat ekonomi terbelakang adalah masyarakat Indian di Amerika Utara, sedangkan contoh masyarakat ekonomi maju adalah bangsa Arab dan Tartar.
Hakikat Kemenangan Dakwah
“Jika seluruh ikhwah mati,” kata Hasan Al Hudhaibi, “Itu lebih baik daripada kita sampai di puncak kemenangan dengan jalan pengkhianatan.”
Masih dengan wajah serius, Mursyid Am kedua Ikhwanul Muslimin ini melanjutkan taujihnya, “Nahnu muslimun qabla kulli syai’. Kita adalah muslim sebelum segalanya. Jika kita menguasai dunia dengan membunuh akhlak Islam, maka kita rugi!”
Tersebab ada ikhwah yang tidak sabar dengan penindasan rezim revolusioner saat itu lalu ia berniat menghabisi tokoh-tokoh pemerintah yang menyiksa ikhwah, Hasan Al Hudhaibi menjadi marah dan menasehatinya dengan kalimat-kalimat di atas. Penerus Hasan Al Banna ini tidak menghendaki kemenangan dengan jalan pengkhianatan, membunuh penguasa muslim meskipun ia zalim, dan cara-cara lain yang menanggalkan akhlak Islam.
Senin, 16 Januari 2012
Pahat-Pahat Sejarah
Namanya Amru Bin Ash. Ia adalah seorang panglima besar yang harum namanya saat membebaskan Mesir dari cengkeraman Romawi. Memang, ia gagah, tegas dan amat pemberani. Ia jago strategi dan fisik di medan laga. Seorang mujahid yang amat terlatih. Siapapun teman yang bertemu muka akan segan dan menaruh hormat padanya. Siapapun lawan yang berpapasan dengannya akan menekuk nyalinya dan minggir perlahan.
Tetapi, amanah pembebasan Mesir menyisakan kisah yang berbeda dari misi utamanya. Bukan kemahirannya berperang yang menjadikannya masyhur. Bukan pula gegap gempita pasukan beserta gemerincing senjata dan pekik kemenangan yang membuatnya harum. Ia menjadi buah bibir ‘hanya’ karena memberi kesempatan burung merpati mengerami telur di tenda komandonya.
Menelisik Kembali Makna Militansi
Hidup dengan orientasi dakwah akan membawa seseorang kepada anak tangga anak tangga persoalan. Di mana setiap anak tangganya menunjukkan sejauh mana level dari orang tersebut. Sebagaimana ketika ingin menempati posisi yang lebih tinggi, tentu harus ada gerakan dan dorongan energi lebih. Tanpa itu, kedudukan akan tetap, stagnan. Tiada perubahan.
Minggu, 15 Januari 2012
Muhasabah Cinta 2 Sahabat
Sebut saja A dan B. Dua orang sahabat yang sejak kecil sering bercanda bersama, menangis bersama, bahkan melanjutkan sekolah hingga perguruan tinggipun selalu bersama. Kecocokan antara keduanya telah terbingkai dalam sebuah jalinan persaudaraan yang unik, yang tak mudah kita temui di kebanyakan episode persaudaraan yang lain.
Sabtu, 14 Januari 2012
Muslim Yang Gaul, Syar’i, dan Berprestasi
Di mata dunia, nilai-nilai Islam dianggap bertentangan dengan gaya hidup modern. Ketika para muda-mudi penganut ‘madzhab’ kehidupan modern bergaul tanpa batas, bebas tak berhijab (ikhtilat), Islam mengajarkan agar muda-mudinya saling menjaga diri.
Ketika semua orang berlomba-lomba berburu harta kekayaan dan kekuasaan sebagai simbolisasi atas kedigdayaan diri, Islam mengajarkan bahwa itu semua hanyalah tipu daya dunia.
Malas Beribadah
Pernahkah kita malas untuk pergi ke masjid, khususnya pada waktu shalat isya dan subuh? Atau kini kita sedang mengalaminya? Malas untuk shalat malam walaupun kita sempat terbangun? Malas menbaca Al-Qur'an dan lebih mementingkan tontonan di televisi? Mungkin kita perlu melihat sisi lain malas beribadah agar kembali bersemangat menunaikannya.
Keluarga Bahagia bukanlah Keluarga tanpa Masalah
Sesungguhnya, keluarga tanpa masalah tidak pernah benar-benar ada. Suami istri bukanlah pasangan malaikat (dan malaikat memang tidak berpasangan). Keduanya adalah manusia yang kadang berbeda karakter dan sering kali berbeda pendapat. Tidak jarang suami istri terlibat saling menyalahkan, dan di sisi lain syetan selalu menggoda manusia.
Keluarga bahagia bukanlah keluarga tanpa masalah, tetapi keluarga bahagia adalah keluarga yang mampu memecahkan masalah. Jika niat awal menikah untuk mencapai ridha Ilahi, maka dalam perjalanannya ketika menghadapi masalah, solusinya pun harus solusi islami. Maka seorang suami akan memandang masalah yang terjadi bukanlah bersumber dari istrinya. Demikian pula sang istri tidak mempersepsikan suaminya sebagai biang masalah.
Hal terpenting dalam menyelesaikan masalah keluarga adalah komitmen menjalankan konsep Islam. Kesalahan memahami posisi suami menjadikan sebagian laki-laki merasa memiliki otoritas tak terbatas kepada istrinya. Sementara sebagian wanita beranggapan bahwa kefeminimannya adalah permainan bagi laki-laki. Persepsi ini membuat suami istri sulit untuk hidup dalam nuansa saling menasehati dan bermusyawarah atas permasalahan yang terjadi. Padahal diantara poin utama ajaran Islam adalah semangat syura, musyawarah. Termasuk dalam kehidupan berkeluarga.
Jumat, 13 Januari 2012
Melindungi...Mencintai...
Wanita tercipta dari tulang rusuk pria
Bukan dari kakinya untuk dihinakan
Bukan pula dari kepalanya untuk disembah
Tetapi dari tulang rusuk
Yang dekat dengan tangannya untuk dilindungi
Yang dekat dengan hatinya untuk dicintai
Bukan dari kakinya untuk dihinakan
Bukan pula dari kepalanya untuk disembah
Tetapi dari tulang rusuk
Yang dekat dengan tangannya untuk dilindungi
Yang dekat dengan hatinya untuk dicintai
Dari seorang teman, saya hafal syair ini sejak SMP. Sampai sekarang saya tidak tahu persis siapa yang menggubah syair ini. Yang saya tahu, substansi syair ini tidak salah. Kata-katanya indah dan memiliki hikmah.
“Adam berjalan sendirian di surga”, kata Ibnu Katsir dalam Al-Bidayah wan Nihayah, “Kemudian ia tertidur sejenak. Setelah bangun, dilihatnya duduk seorang wanita di sampingnya. Ia diciptakan dari tulang rusuk Adam” Kita kini mengetahui bahwa wanita itulah nenek moyang segala umat. Namanya Hawa. Ketika Malaikat bertanya kepada Adam, mengapa namanya Hawa, Adam menjawab: “Karena ia diciptakan dari sesuatu yang hidup”.
Menyalahgunakan Jabatan
Suatu hari, Ibnu Al-Lutaibah seorang petugas zakat datang menghadap Rasulullah SAW melaporkan dan menyerahkan hasil penarikan zakat dengan mengatakan: “Ini untukmu, dan yang ini telah dihadiahkan kepadaku!” Rasulullah SAW seketika tersentak mendengar laporan inventaris dan keuangan zakat dari amil beliau yang berasal dari suku Uzdi ini. Dengan penuh geram dan heran Rasulullah SAW berdiri di atas mimbar seraya mengatakan: “Ada apa gerangan seorang petugas yang kami utus untuk menjalankan suatu tugas lalu mengatakan: “Ini untukmu (Wahai Rasulullah), dan yang ini telah dihadiahkan untukku!” Kenapa ia tidak duduk saja di rumah bapak dan ibunya, lalu ia melihat apakah ia diberi hadiah atau tidak?” Lanjutnya: “Demi Tuhan yang jiwa kalian berada di tangan-Nya, bahwa tiada yang membawa sesuatupun dari hadiah-hadiah tersebut kecuali ia akan membawanya sebagai beban tengkuknya pada hari kiamat.” (HR Imam Ahmad).
Kamis, 12 Januari 2012
Pelajaran Kehidupan dari Catur
Apakah anda tahu Permainan Catur? Mungkin sebagian besar menganggap permainan catur
ini sebagai permainan yang membosankan dan hanya bikin pusing kepala.
Gimana tidak??? Bayangkan…, gak ada suporter apalagi cheerleader atau
umbrella girl, sepanjang permainan pemainnya hanya diem-dieman dan asyik
dengan pikirannya masing-masing, gak ada body contact, gak ada genderang
atau terompet penyemangat pertandingan dan masih banyak lagi alasan
yang membenarkan kalo catur itu memang membosankan. Biasa hanya orang-orang yang hobi berpikir yang biasa main catur.
Riba dalam Islam
Riba berarti menetapkan bunga/melebihkan
jumlah pinjaman saat pengembalian berdasarkan
persentase tertentu dari jumlah pinjaman pokok, yang dibebankan kepada
peminjam. Riba secara bahasa bermakna: ziyadah (tambahan). Dalam pengertian
lain, secara linguistik riba juga
berarti tumbuh dan membesar. Sedangkan menurut istilah teknis, riba berarti
pengambilan tambahan dari harta pokok atau modal
secara bathil. Ada beberapa pendapat dalam menjelaskan riba, namun secara umum
terdapat benang merah yang menegaskan bahwa riba adalah pengambilan tambahan,
baik dalam transaksi jual-beli maupun pinjam-meminjam secara bathil
atau bertentangan dengan prinsip
muamalat dalam Islam.
Selasa, 10 Januari 2012
Larangan Pacaran
“Aih, Kenapa sih,…kok islam melarang pacaran?? Begitu keluhan
fulanah. Buat Fulanah ia melihat ada sisi positif yang bisa diambil dari
pacaran ini. Pacaran atau menurutnya ‘penjajakan’ antara dua insan lain
jenis sebelum menikah sangat penting agar masing-masing pihak dapat
mengetahui karakter satu sama lainnya (dan biasanya untuk memahami
karakter pasangannya ada yang bertahun-tahun berpacaran lho!!). Fulanah
menambahkan ,”Jadi dengan berpacaran kita akan lebih banyak belajar dan
tahu, tanpa pacaran ?? Ibarat membeli kucing dalam karung!! Enggak
deh…!” kemudian ia menambahkan, “Bila suka dan serius bisa diteruskan ke
pelaminan bila tidak ya,..cukup sampai disini..bay-bay!!,
Mudahkan?”…hmm…Fulanah tidakkah engkau melihat dampak buruk dari
berpacaran ini, ketika masing-masing pihak memutuskan
berpisah??...Fulanah apakah engkau yakin benar apabila “putus dari
pacaran” hati ini tidak sakit? Benarkah hati ini bisa melupakan
bekas-bekas dari pacaran itu? Tidakkah hati ini kecewa, pedih, atau ikut
menangis bersama butiran air mata yang menetes?? Sulit
dibayangkan!. Karena memang begitulah yang saya lihat didepan mata
menyaksikan orang yang baru saja putus pacaran...
Senin, 09 Januari 2012
Jalani yang tak Anda Ingini
Pepatah arab mengatakan :
Raih mimpimu, jalani yang tak anda ingini, anda tak akan meraih yang anda inginkan hingga anda siap menjalani hal-hal yang tidak anda inginkan.
Terdengar aneh mungkin. Siapapun rasanya tidak ingin menjalani sesuatu yang tidak di sukai. Seseorang yang tak suka makanan pedas, akan marah atau menolak jika di berikan makanan pedas. Orang yang terbiasa dengan kipas atau AC akan merasa ketidaknyamanan manakala harus berada di ruang yang panas. Orang yang terbiasa dengan kehidupan yang mewah akan merasa terbebani jika suatu saat harus menghadapi kondisi yang sulit.
Namun pada kenyataannya, kehidupan bukanlah suatu pertunjukan yang dimana kita berperan sebagai sutradara dengan berbagai macam adegan yang kita inginkan. Kita hanya berperan sebagai hamba dari Allah Rabb semesta alam. DIAlah yang mengatur berbagai macam takdir yang telah di sediakan untuk kita jalani. DIAlah sutradara dan produser dari sebuah pertunjukan dunia. Sebagai hamba, seringnya kita hanya menginginkan suatu adegan yang nyaman dan mudah. Tapi Allah sang sutradara tak inginkan kita lemah hanya dengan suatu kemudahan dan kenyamanan.
Pahlawan Sejati Tak Perlu Gelar
Hari Pahlawan baru saja berlalu, ada yang tahu dan ada yang tak peduli, ada yang memperingati ada yang acuh tak acuh, ada yang peduli ada juga yang bermasa bodo, apa pentingnya sih memperingati hari pahlawan. Apakah pahlawan di jaman yang penuh dengan dunia materialistis dan manusia telah dijajah oleh sistem kapitalis global masih bisa bicara kepahlawanan dan sifat patriot para pahlawan? Memang masih ada pahlawan sekarang ini? Bukankah yang terjadi sekarang ini banyak pahlawan yang kesiangan!
Langganan:
Postingan (Atom)