Ketokohan ilmuwan
Islam yang bernama lengkap Muhammad bin Zakaria ini memang sukar ditandingi
dalam dunia pengobatan. Ia yang lebih populer dipanggil Al-Razi ini adalah
orang pertama membuat jahitan pada perut dengan benang dibuat dari serat. Dia
juga orang pertama yang berhasil membedakan antara penyakit cacar dengan
campak.
Sejarah mencatat,
Al-Razi dilahirkan di Ray, Parsi (Iran) pada tahun 240 Hijriah/854 Masehi. Tak
lain, dia adalah guru dari ilmuwan di bidang kedokteran yang sangat terkenal,
Ibnu Sina.
Ketika masih
kecil, perhatiannya sudah begitu besar dalam bidang ilmu pengetahuan, khususnya
bidang kedokteran. Al-Razi pun belajar dengan tekun setiap waktu dan
kegigihannya tersebut kemudian diganjar prestasi mengagumkan pada setiap
tingkatan sekolah yang dilaluinya.
Beranjak dewasa kemampuan Al-Razi kian bertambah hingga dipercaya menjadi tenaga pengajar dan peneliti pada sejumlah lembaga. Penghargaan satu per satu diperoleh. Dia pernah mendapat gelar Jalinus Arab (Galen of the Arab) kerana ketokohannya sebagai pengajar di Rumah Sakit Baghdad, Irak.
Beranjak dewasa kemampuan Al-Razi kian bertambah hingga dipercaya menjadi tenaga pengajar dan peneliti pada sejumlah lembaga. Penghargaan satu per satu diperoleh. Dia pernah mendapat gelar Jalinus Arab (Galen of the Arab) kerana ketokohannya sebagai pengajar di Rumah Sakit Baghdad, Irak.
Tak hanya
berkiprah sebagai pengajar saja, Al-Razi juga mengisi waktunya dengan
mengadakan serangkaian penelitian di bidang pengobatan serta tak lupa, menulis
buku. Sebanyak 10 buku ilmu perobatannya dia hasilkan dan kini sudah
terjemahkan ke dalam bahasa Latin. Buku karya Al-Razi paling termasyhur
berjudul Al-Hawi Fi Ilm Al-Tadawi yang terdiri dari 30 jilid dan
dirangkum ke dalam 12 bagian.
Banyak hal baru
yang dibahas dalam buku ini. Di antara yang berkaitan dengan penyembuhan
penyakit serta jenis penyakit; upaya menjaga kesehatan; punggung dan tengkuk
(yang patah); obat-obatan dan makanan; pembuatan ramuan obat-obatan; industri
kedokteran; farmasi; tubuh; pembedahan; dan pengawetan anggota tubuh. Selain
itu, juga ada mengenai pengkelasan bahan galian serta peralatan dan obat yang
digunakan lengkap dengan arahan terperinci.
Sebuah buku lain
karyanya, Al-Mansuri, berisi tentang pembedahan seluruh tubuh manusia.
Buku-buku karya Al-Razi itu lantas diterjemahkan ke dalam pelbagai bahasa dan
menjadi bahan rujukan serta panduan dokter di seluruh Eropa hingga abad ke-17.
Ilmunya yang amat
mendalam berkaitan tatacara perobatan, terbukti bermanfaat dalam usaha
pencarian ramuan obat dari bahan tumbuhan dan hewan serta cara yang tepat untuk
digunakan dalam perawatan pasien. Salah satunya yang monumental, adalah bahan
serat untuk menjahit luka terbuka.
Reaksi kimia tak
luput dari pengamatannya. Termasuk pula di antaranya ilmu dan tatacara kimia
yang menjelaskan pemrosesan air raksa, belerang (sulfur), arsenik, serta logam
lain seperti emas, perak, tembaga, plumbum dan besi.
Sebagai seorang
ilmuwan Islam dalam bidang perobatan, ketokohan al-Razi tidak terbatas dalam
menimba ilmu dan mengarang buku semata-mata. Pada saat bersamaan, dia kerap
mengemukakan pemikiran yang kritis dalam menyumbangkan rumusan keputusan oleh
kerajaan.
Ketika, misalnya,
penguasa kerajaan meminta Al-Razi membangun sebuah rumah sakit di kota Baghdad,
dia lantas menggunakan satu kaedah yang sangat baik untuk memilih lokasi rumah
sakit tersebut. Al-Razi meletakkan sepotong daging di tempat yang berlainan di
Baghdad dan daging itu dibiarkan saja sehingga menjadi busuk.
Kemudian dia
membangun rumah sakit di tempat yang dagingnya paling lambat busuk. Teorinya,
tempat itu mempunyai udara bersih, sedikit pencemaran, dan lokasi sesuai untuk
lokasi rumah sakit.
Sumbangan Al-Razi
dalam bidang filsafat juga tidak dapat dikesampingkan. Pada disiplin ilmu ini,
hal yang menjadi pilihan ialah mengenai pencipta, jiwa manusia, hakikat,
angkasa, dan masa.
Kini, sekitar 40
manuskrip karya Al-Razi tersimpan di museum dan perpustakaan di beberapa
negara, seperti di Iran, Perancis, dan Inggris. Sepanjang hidupnya, tokoh
ilmuwan ini tercatat telah menghasilkan sebanyak 224 judul buku, 140
diantaranya adalah dalam bidang pengobatan. Al-Razi meninggal dunia tahun 320
Hijrah/932 Masehi.
( berbagai sumber )