Di
saat lebah membuat segi enam yang membentuk sudut tepat 109 derajat
dan 28 menit, ia akan membutuhkan kompas dan alat untuk menyusun kotak -
kotak untuk menghasilkan ukuran berbagai sudut dan keteraturan yang
diperlukan untuk merancang sudut yang menentukan bentuk ini.
Dengan
tidak adanya alat tersebut, kemungkinan terjadi kesalahan serta
kebutuhan untuk membuat berbagai penyesuaian dan beberapa segi enam yang
baru. Semua ini mungkin akan memakan waktu yang cukup lama. Walaupun
ini merupakan hal yang sulit bagi manusia, yang memiliki nalar dan
kesadaran tetapi hal ini dapat dilakukan oleh lebah madu, yang tidak
memiliki nalar atau kesadaran, dengan cara yang sempurna dan terus
menerus tanpa menggunakan kompas atau menyusun kotak-kotak. Semua lebah
membangun sisir mereka dengan membentuk sudut yang sempurna. Meskipun
ada ratusan lebah di dalam sarang mereka, tapi tidak ada sudut yang
menyimpang dari 109 derajat dan 28 menit dan 70 derajat dan 32 menit
ketika menghasilkan madu mereka. Sisir dibangun dengan membawa di tepi
mereka membentuk sudut sebesar 13 derajat, yang mencegah madu supaya
tidak mengalir keluar.
Jika Anda berdiri di dekat sarang madu, Anda akan melihat semua lebah terbang di sekitarnya. Namun mereka semua juga merupakan ahli matematika yang tahu di mana harus meletakkan dan membawa lilin dengan membentuk sudut tegak lurus. Bagaimana mungkin? Adalah Allah SWT, yang memiliki kekuatan yang tak terbatas, yang menciptakan makhluk dengan mengunakan kemampuan yang superior dan yang memberikan inspirasi pengetahuan dalam diri mereka. Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah “Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit dan pohon-pohon kayu dan juga di tempat-tempat yang dibuat oleh manusia. Kemudian makanlah dari setiap jenis buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu, yang telah dimudahkan bagimu. Dari perut lebah itu keluar minuman yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi kaum yang memikirkan. (QS. Al-Nahl, 68-69).